Sumsel Masuk Tingkat Kerawanan Sedang Jelang Pemilu 2024

Sumsel Masuk Tingkat Kerawanan Sedang Jelang Pemilu 2024

Candra Setia Budi - detikSumbagsel
Selasa, 11 Jul 2023 22:32 WIB
Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Sumsel Muhammad Sarkani.
Foto: Candra Setia Budi/detikcom
Palembang -

Sumatera Selatan (Sumsel) berada ditingkat kerawanan sedang pada Pemilu 2024. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan indeks kerawanan pemilu (IKP)

Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Sumsel Muhammad Sarkani mengatakan, Sumsel masuk tingkat kerawanan sedang dengan skor 35,07.

"Sumsel secara nasional masuk kategori rawan sedang di posisi 19 dengan skor IKP 35,07," katanya, Selasa (11/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Sumsel, kata dia, ada beberapa provinsi lainnya yang masuk kategori rawanan sedang. Di antaranya Banten di posisi pertama dengan skor IKP 66,53, disusul Lampung 64,61, Riau 62,59, Papua 57,27, dan Nusa Tenggara Timur dengan skor 56,75.

Sedangkan untuk rawan rendah ada Kalimantan Utara 20,36, Jawa Timur 14,74, Jambi 12,03, Sulawesi Selatan 10,20, dan Bengkulu 3,79.

ADVERTISEMENT

"Untuk di Indonesia sendiri ada lima provinsi yang rawan tinggi yakni DKI Jakarta dengan skor IKP 88,95, Sulawesi Utara 87,48, Maluku Utara 84,86, Jawa Barat 77,04, dan Kalimantan Timur 77,04," jelasnya.

Kata Sarkani, penilaian ini berdasarkan empat dimensi yang dibagi berbagai subdimesi. Yang pertama yakni dimensi konteks sosial dan politik dengan subdimensinya terdiri dari keamanan, otoritas penyelenggara pemilu, dan otoritas penyelenggara negara.

Kemudian yang kedua ada dimensi penyelenggaraan pemilu terdiri dari subdimensi yakni hak memilih, pelaksanaan kampanye, pelaksanaan pemungutan suara, ajudikasi dan keberatan pemilu, dan pengawasan pemilu.

Ketiga ada dimensi kontestasi dengan subdimensi hak dipilih dan kampanye calon. Kemudian yang keempat ada dimensi partisipasi dengan subdimensi partispasi pemilih, partisipasi kelompok, dan masyarakat.

"Ada empat penilaian dimensi dibagi pokoknya dengan subdemensi dengan 61 indikator dari 12 dimensi sebagai indikatornya," ungkapnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads