Suprianto (43), warga Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengaku menemukan 2 batu tak biasa di hutan. Warnanya gelap, ada lubang-lubang sebesar jempol tangan. Dia menyebut batu itu meteor yang jatuh dari luar angkasa.
Kepada detikJatim, Minggu (9/7/2023), Suprianto menunjukkan 2 batu tersebut di rumahnya. Dia menyebut batu ditemukan di Sungai Kedung Ngaron. Bringin, tepatnya di tengah hutan lereng Gunung Pandan.
"Dibanding batu biasa sangat berbeda. Ciri mencolok, beratnya 5-7 kali lebih berat dibanding batu biasa dengan ukuran yang sama," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu batu ditemukan pada Maret 2022. Beratnya 104,3 kg. Sedangkan batu lainnya dengan berat 100,15 kg ditemukan pada 22 Juni 2023. Jarak batu pertama dan kedua sekitar 150 meter. Posisinya terkubur batu kecil dan pasir.
"Lokasinya di pinggir sungai," kata Suprianto yang juga anggota komunitas sejarah dan penghijauan di Nganjuk ini.
Suprianto mengaku bermimpi 2 kali bertemu perempuan tua. Dia diminta mengambil batu gelung di hutan. Nah, saat mengikuti kegiatan penanaman di hutan, dia melihat batu yang berbeda dibanding lainnya.
Batu dibawa pulang dengan cara estafet. Digelindingkan ke jalan setapak, kemudian diangkut pakai motor. "Dari sungai ke jalan setapak, butuh waktu 3 jam," akunya.
Pemkab Nganjuk turun tangan, mengecek batu tersebut. Bagaimana hasilnya, simak di halaman berikutnya...
Pemkab Nganjuk telah melakukan pengecekan awal. Hasilnya, dua batu itu mengarah ke meteroit, benda luar angkasa yang menembus atmosfer bumi.
"Jika melihat dari wujud benda kemudian uji magnet, sepertinya benar sesuai ciri-ciri salah satu jenis batuan meteor," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Nganjuk, Amin Fuadi.
Namun untuk memastikan, kata Amin, perlu pengecekan lebih lanjut. Disporabudar akan berkirim surat ke Museum Sangiran dan Museum Geologi yang memiliki ahli.
Meteorit bernilai tinggi. CNN Indonesia pada 21 November 2020 menulis 10 batu meteor termahal di dunia. Meteorit Fukang jadi yang termahal, dilego sekitar 1,7 juta Euro atau Rp 28 miliar dengan kurs saat ini, Minggu (9/7). Meteorit ini ditemukan di pegunungan dekat Fukang, Tiongkok pada tahun 2000, diyakini jenis pallasit, terbentuk dari besi nikel, dan diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun.
Sedangkan di urutan ke-10, meteorit Gibeon. Benda ini ditemukan di tepi Gurun Kalahari, Namiba, pada tahun 1800-an. Diperkirakan bernilai 280 ribu Euro atau sekitar Rp 4,6 miliar.
Artikel ini telah tayang di detikJatim dengan judul Heboh Pria Nganjuk Klaim Temukan 2 Batu Meteor yang Jatuh di Tengah Hutan. Untuk berita menarik seputar Jawa Timur, baca detikJatim.
Simak Video "Video Jeritan Guru Honorer R4: Gaji Rp 500 Ribuan-Beban Kerja Berat"
[Gambas:Video 20detik]
(trw/trw)