Misteri Dalang Penggembokan Gerbang Gedung DPRD OKU

Sumatera Selatan

Misteri Dalang Penggembokan Gerbang Gedung DPRD OKU

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Jumat, 07 Jul 2023 07:30 WIB
Kota Frankfurt, Jerman memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi pelancong asing atau pun lokal. Salah satunya adalah jembatan Eiserner Steg yang dikenal dengan jembatan gembok cinta.
Ilustrasi gembok (Foto: Dadan Kuswaraharja)
Ogan Komering Ulu -

Dalang penggembokan gerbang kantor DPRD Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan masih menjadi misteri. Akibat penggembokan itu, sejumlah pegawai sempat tak bisa masuk.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (4/7//2023). Sejumlah pegawai yang berdinas di gedung DPRD OKU sempat tak bisa ngantor.

Ketua DPRD OKU Marjito Bachri mengatakan tidak mengetahui persis kejadian tersebut. Ia sedang bertugas di luar kantor saat penggembokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bertepatan undangan ke Korem di Palembang pas kejadian mendampingi Pak Dandim. Jadi ada kegiatan di Korem, persisnya saya tidak tahu. Saya tahunya baca berita online saja bahwa ada kejadian itu," katanya saat dihubungi detikSumbagsel, Kamis (6/7/2023).

Marjito saat itu langsung menginstruksikan Sekretaris Dewan (Sekwan) Karim untuk membuka gerbang yang digembok tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya minta ke Pak Karim (Sekwan) minta langsung dibuka. Saya bilang dibuka, jadi jangan sampai menghambat pelayanan terhadap roda kegiatan kita," ujarnya.

Belum diketahui motif di balik aksi penggembokan ini. Termasuk kabar mengenai meja dan bangku di kantor DPRD yang dikembalikan ke Pemkab OKU.

"Saya tidak tahu persis, habis itu saya masih ada kegiatan lagi dan bertepatan saya ada keperluan ke Jakarta. Jadi saya belum tahu persis kejadian. Kalau menurut saya sangat disayangkan," ujarnya.

Marjito enggan berspekulasi mengenai pelaku penggembokan. Namun, ia menyayangkan kalau penggembokan tersebut dilakukan oleh oknum penghuni kantor DPRD OKU.

"Jika (gerbang digembok) dewan yang melakukan, bagi saya sangat saya sayangkan, karena kita punya hak interpelasi. Sampai hari ini pun tidak tahu siapa pelakunya," ujarnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads