Tujuh dari sembilan pekerja bangunan tewas setelah lift barang yang dinaiki anjlok. Para pekerja itu diketahui tengah mengerjakan proyek di Sekolah Az-Zahra. Korban tewas disebabkan patah tulang belakang hingga ke otak.
Saat kejadian paka pekerja tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung. Salah seorang dokter di RS tersebut, dr Arli mengatakan 7 orang meninggal dunia.
"Iya yang dibawa tadi itu ada 9 korban, namun 7 diantaranya meninggal dunia," kata dia, Rabu (5/7/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arli, para pekerja bangunan itu tak sempat diselamatkan karena meninggal di perjalanan.
"Pas sudah masuk sini rata-rata sudah meninggal dunia, kemungkinan meninggal saat dalam perjalanan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, para korban tewas menderita trauma servikal atau cedera patah tulang bagian belakang.
"Kalau dari pemeriksaan tadi, rata-rata mengalami luka trauma ya, trauma servikal seperti patah tulang belakang sampai ke batang otak ya," terang dia.
Para korban pun saat ini masih dilakukan pendataan untuk pemulangan ke rumah duka.
Berikut identitas korban:
Korban meninggal dunia :
1. Udin, 65 tahun warga Jalan Pangeran Emir M. Noer, Bandar Lampung.
2. Rahmatullah, 38 tahun warga Jalan AMD Tanjung Jati, Bandar Lampung.
3. Selamet Saparudin, 44 tahun warga Jalan AMD Kota Jawa, Bandar Lampung.
4. Romi, 32 tahun warga Jalan Dr. Harun 1 Gg. Arema, Bandar Lampung.
5. Edi Mulyono, 38 tahun warga Jalan Suban, Bandar Lampung.
6. Asep Nursyamsi, 39 tahun warga Tanjung Jati, Bandar Lampung.
7. Ahmad Burhan, 39 tahun warga Jalan Bungur, Bandar Lampung.
Korban kritis :
1. Sutaji, 26 tahun warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.
Mengalami luka Patah pada kaki kanan dan tangan kiri dan luka trauma di kepala.
2. Herizal, 41 tahun warga Kelurahan Kupang kota, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.
Diberitakan sebelumnya, kejadian nahas itu terjadi, Rabu (5/7/2023) pukul 16.30 WIB.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan peristiwa tersebut diduga karena lift tidak kuat menahan beban muatan.
"Ada 9 orang yang ikut masuk ke dalam lift itu, itu lift barang. Dugaan sementara tidak kuat," katanya.
Dennis menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pastinya lift yang terjatuh.
"Kami masih lakukan olah tempat kejadian perkara, kami juga masih menggali keterangan-keterangan saksi untuk mengetahui peran-peran baik siapa yang mengizinkan mereka untuk bisa menggunakan lift tersebut dan lainnya," terang dia.
(nkm/nkm)











































