Yayasan Az Zahra dikenal sebagai salah satu yayasan pendidikan di Lampung. Di sekolah itu pula, tujuh pekerja bangunan tewas akibat lift barang tiba-tiba anjlok.
Dikutip dalam situs resmi Az Zahra https://azzahralampung.sch.id/, tercatat yayasan berdiri sejak 2006 lalu. Pertama berdiri adalah Play Group atau PG dan TK Islam.
PG dan TK terakreditasi A, dengan latar belakang melahirkan generasi unggul. Selain itu juga mempersiapkan generasi unggul di era globalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mempersiapkan generasi muslim yang kuat, cerdas, mandiri dengan ruhiyah yang terbina dan siap menghadapi tantangan zaman di era globalisasi," tulis dalam situs seperti dilihat, Kamis (6/7/2023).
Setelah sukses mengembangkan PG dan TK, 6 tahun kemudian yayasan Az Zahra kembali merintis sekolah Dasar (SD) Islam. Kali ini, sekolah bersifat komprehensif dan terpadu.
Di sekolah itu juga, ada tiga bahasa yang digunakan. Pertama Indonesia, Arab, dan Inggris, termasuk mengamalkan Al-Qur'an dan hadits dalam kehidupan sehari-hari.
Delapan tahun kemudian, kembali berdiri Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam. SMP kini menggunakan Kurikulum K-13 yang disempurnakan dan Kurikulum Al-Islam.
"Full Day School dan penguatan pendidikan karakter, agar terwujudnya pribadi bertakwa, cerdas berkarakter dan terampil," sambung dalam situs tentang profil SMP Islam yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Bandar Lampung.
Sebelumnya tujuk dari sembilan pekerja tewas akibat anjloknya lift barang di Az Zahra. Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi diduga karena lift tersebut tidak kuat menahan beban muatan.
"Ada 9 orang yang ikut masuk ke dalam lift itu, itu lift barang. Dugaan sementara tidak kuat," katanya.
Dennis menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pastinya lift yang terjatuh.
"Kami masih lakukan olah tempat kejadian perkara, kami juga masih menggali keterangan-keterangan saksi untuk mengetahui peran-peran baik siapa yang mengizinkan mereka untuk bisa menggunakan lift tersebut dan lainnya," terang dia.
Salah satu dokter, Arli mengatakan mengatakan ada 7 orang dinyatakan meninggal dunia.
"Iya yang dibawa tadi itu ada 9 korban, namun 7 diantaranya meninggal dunia," kata dia, Rabu (5/7/2023) malam.
Menurut Arli, para korban yang meninggal dunia menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanan.
"Pas sudah masuk sini rata-rata sudah meninggal dunia, kemungkinan meninggal saat dalam perjalanan," ujarnya.
(ras/ras)