Saat ini membeli rumah tak lagi jadi keinginan atau tujuan jangka panjang, terutama bagi generasi Z atau Gen Z. Hasil survei menunjukkan Gen Z lebih memilih untuk mengontrak ketimbang membeli rumah.
Survei tersebut dilakukan Property Perspective from Gen Z yang dirilis Jakpat, dilansir detikProperti, Selasa (4/7/2023). Dari 587 responden, 36% enggan membeli properti karena belum siap secara finansial.
Alasan lain yang membuat Gen Z lebih memilih menyewa properti karena lebih murah (22%), lokasi yang strategis (18%) serta adanya aturan mutasi kerja (11%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 355 responden yang tertarik menyewa properti, sebanyak 30 % lebih memilih menyewa apartemen, disusul oleh kios atau toko, rumah tapak, ruko, lahan kosong, rumah+kantor, dan kondominium.
Meski dengan survei tersebut, hal itu diyakini tidak berdampak signifikan terhadap pengembang. CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan, para pengembang masih akan baik-baik saja selama ada investor.
"Kalau (properti) yang khusus disewakan, pengembang nggak terlalu tertarik. Yang beli biasanya investor. Dan investor yang menyewakan (propertinya)," kata Ali dilansir detikProperti.
Menurutnya, tren menyewa properti yang meningkat terjadi karena harga properti semakin tinggi, sementara minat Gen Z membeli properti masih kecil.
"Tren menyewa sudah lama, tapi makin meningkat karena harga properti semakin tinggi. Dan minat Gen Milenial dan Z masih kecil untuk beli rumah," ungkapnya.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 22-23 Mei 2023 dengan 1194 responden melalui aplikasi Jakpat. Adapun pekerjaan responden didominasi oleh pelajar (lebih dari 40%), pekerja (hampir 20%), disusul oleh freelancer, pengangguran, entrepreneur, dan ibu rumah tangga. Responden tersebut tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Pulau Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
(nkm/nkm)