Nyawa Balita Tak Terselamatkan, Digendong Ortu ke Puskesmas Sejauh 10 Km

Sumatera Selatan

Nyawa Balita Tak Terselamatkan, Digendong Ortu ke Puskesmas Sejauh 10 Km

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Selasa, 04 Jul 2023 11:41 WIB
Balita di Empat Lawang meninggal di gendongan orang tua saat dibawa ke puskesmas.
Balita meninggal tak sempat dibawa ke Puskesmas. (Foto: Istimewa)
Empat Lawang -

Seorang balita di Empat Lawang, Sumatera Selatan, Meilani Tari Algani (4) meninggal dunia saat hendak dibawa ke Puskesmas. Pilunya orangtua Meilani yang tinggal di areal perkebunan, Desa Landur, Kecamatan Pendopo menggendong anaknya dini hari ke Puskesmas sejauh 10 Km.

Meilani diketahui menderita muntaber, penyakit yang fatal jika terlambat ditangani. Anak dari pasangan Martadinata dan Rita ini akhirnya meninggal dalam perjalanan.

Hal itu disampaikan Kapolsek Pendopo, AKP Dwi Sapri Adi. Ia menceritakan saat itu bersama personelnya sedang melaksanakan patroli di wilayah Pendopo dan Pendopo barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sengaja pihaknya bertemu dengan Martadinata dan Rita yang tergesa-gesa berjalan sambil mengendong Meilani, pada Minggu (2/7) sekitar pukul 01.40 WIB.

"Kami sedang patroli, kami melihat mereka dari arah Desa Muara Karang mengarah ke Pendopo, wilayah Desa Gunung Meraksa Lama," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pasutri tersebut mengatakan anak mereka mengalami muntaber sejak Sabtu pagi dan mereka ingin membawa sang anak berobat ke puskesmas.

"Jarak tempuh dari rumah almarhumah ke Puskesmas cukup jauh yakni 10 kilometer," katanya.

Karena Meilani sudah tak bernyawa, akhirnya mereka diantarkan pulang ke rumahnya di Desa Landur. Polisi pun mengantar mereka dengan mobil patroli.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Hepy Safriani mengaku sudah mendengar kabar meninggalnya Meilani akibat penanganan terlambat muntaber.

Diakui Hepy, jarak dari kebun ke desa maupun ke Puskesmas cukup jauh sehingga penanganan terhadap balita itu terlambat. Apalagi orangtua Meilani, Martadinata harus menggendongnya dengan berjalan kaki karena tak ada kendaraan umum.

"Seperti kita ketahui tak ada kendaraan umum dari kebun untuk menuju desa dan harus berjalan kaki. Kalau jarak dari desa ke puskesmas bisa di tempuh dengan waktu 15 menit. Selain itu juga ada bidan-bidan desa jika ada keluhan sakit," ujarnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads