Salah satu tetangga, Endang Rahmat (64), mengungkap masa lalu Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al Zaytun yang sedang menjadi sorotan. Ia mengenal Panji Gumilang saat itu bernama Abdussalam.
Endang mengingat kala masih tinggal di Pandeglang, Banten pada tahun 1967-1968. Ia bertetangga dengan Abdussalam yang kini dikenal Panji Gumilang.
"Dulu kenalnya (tetangga) Abdussalam bin Imam Rasyidi," kata Endang yang kini tinggal di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Rabu (28/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menceritakan Panji Gumilang dikenal warga Menes sebagai guru yang mengajar di salah satu madrasah. Sosoknya begitu dihormati layaknya ulama.
"Kenal, dia itu panutan anak-anak, ya karena ngajar di Madrasah Tsanawiyah lah. Itu anak kecil-kecil di Menes taat semua. Karena kalau di Banten yang namanya ulama dihormati banget," katanya.
Menurutnya saat itu Panji Gumilang juga disebut ustaz oleh warga sekitar. Ia mengaku sebagai santrinya saat itu lantaran usianya lebih muda terpaut 14 tahun dengan Panji Gumilang.
"Beda 14 tahun, ya senior kalau di sini dia Ustad, saya santrinya lah. Agamanya bagus," ujarnya.
Baca juga: Kecewanya Warga Gantar ke Ponpes Al-Zaytun |
Ia mengaku cukup mengenal Panji Gumilang ketika di Menes karena tempat tinggalnya hanya berjarak sekitar 4 sampai 5 rumah saja. Ia juga menganal anak-anaknya Panji Gumilang.
"Anak-anak saya hafal semua, ada Imam Prawoto, Abu Toto, terus Anis baru Wawan. Anak yang dua masih kecil-kecil," ujarnya.
"Bukan orang situ, cuma terkait perkawinan. Saya gak tahu pacarannya tahu-tahu udah nikah sama orang situ. Terus termasuk orang nomor satu. Nama istrinya Khotimah," ungkapnya.
Setelah beberapa tahun menetap, Panji Gumilang menghilang tanpa jejak. Endang sempat mendengar desas-desus tentang sosok yang dikenalnya dulu, tapi tak pernah lagi bertemu hingga pindah ke Indramayu mengajar pencak silat pada tahun 1981.
Namun ia tak lagi bertemu dengan Abdussalam hingga Endang beranjak muda dan merantau ke Jakarta hingga akhirnya tinggal di Indramayu mengajar pencak silat.
Bahkan, setelah ia menyaksikan pembangunan Al-Zaytun, Endang tidak menyangka Panji Gumilang adalah orang yang dulu Endang kenal sebagai Abdussalam.
(mud/mud)