Gigitan Semut Api Berujung Petaka

Internasional

Gigitan Semut Api Berujung Petaka

Tim detikInet - detikSumbagsel
Kamis, 29 Jun 2023 12:30 WIB
Semut api kecil
Semut api (Foto: SF Gate)
Jakarta -

Tak terbayangkan gigitan seekor semut api berujung petaka bagi Cathy Weed. Wanita asal Lawrenceville, Georgia, Amerika Serikat itu meninggal dunia usai digigit hewan kecil tersebut.

Chaty padahal tak sengaja menginjak sarang semut api ketika berjalan di dekat rumahnya. Dia pun digigit dan menderita alergi parah hingga meninggal dunia.

Ia meninggalkan seorang anak berusia 15 tahun yang main di tim bisbol setempat. Tim bisbol itu kini sedang berusaha mengumpulkan uang untuk membantu keluarga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cathy selalu memiliki senyum di wajahnya. Dia selalu ceria, selalu menyemangati setiap anak laki-laki di tim, bukan hanya putranya," ungkap teman Weeds, Zuhera Waite.

Semut api adalah sejenis semut penyengat yang biasanya hidup di gundukan lumpur di dalam tanah. Mereka dapat ditemukan di beberapa negara bagian AS dan terkadang menjadi hama. Semut api adalah salah satu jenis semut yang paling umum di wilayah Georgia, tetapi bukan hewan asli sana.

ADVERTISEMENT

Seperti dikutip detikINET dari Newsweek, gigitan semut api tak lebih sakit dari digigit lebah. Biasanya hanya mengakibatkan bengkak kemerahan. Tapi bisa mengancam nyawa bagi mereka yang alergi semut api.

Kondisi anafilaksis, reaksi alergi parah dapat terjadi dalam beberapa menit atau bahkan detik setelah terpapar alergen. Kondisi ini harus ditangani dengan cepat untuk menyelamatkan korban.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads