.webp)
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meminta Pemprov Bangka Belitung (Babel) mengusulkan ulang tiga nama (putra-putri) yang akan dikirim menjadi Paskibraka Nasional. Lalu bagaimana respons Sepvira, siswi nomor urut pertama yang lolos lalu digeser peserta kedua?
Untuk diketahui, setelah terjadi polemik terkait calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Bangka Belitung, BPIP akhirnya menggugurkan keputusan sementara hasil seleksi provinsi tersebut.
Keputusan itu diambil dan disepakati setelah mendengarkan pemaparan dari berbagai pihak. Sepvira, siswa SMA Negeri 1 Pemali, Kabupaten Bangka sebelumnya berada di urutan pertama, tetapi kemudian tergeser oleh calon di urutan kedua. Dia itu pun memberikan tanggapan dan harapannya atas keputusan terbaru BPIP pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan terus berdoa agar saya bisa lolos terpilih menjadi anggota paskibraka nasional," kata Sepvira saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (16/6/2023).
Sepvira merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Gadis 15 tahun itu tinggal di Dusun Tutut, Desa Penyamun, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka bersama kedua orang tuanya. Mereka dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh harian dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Diungkapkan Sepvira, dia sudah bercita-cita menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional sejak kecil. Demi lolos seleksi, Sepvira sudah mulai berlatih sejak awal masuk SD.
"Saya mengikuti ekstrakulikuler paskibra di sekolah. Biasanya saya latihan di sekolah seminggu 2 kali. Dan setiap sorenya setelah saya pulang sekolah, saya juga sering latihan fisik seperti joging, push up, dan sit up. Saya juga belajar tentang wawasan kebangsaan," cerita Sepvira kepada detikSumbagsel.
Kerja kerasnya pun membuahkan hasil, Dia menduduki peringkat pertama. Namanya pun diusulkan tim seleksi Paskibraka untuk mewakili Bangka Belitung.
Belakangan nama Sepvira santer jadi perbincangan terkait Paskibraka Nasional di Babel. Sebab, siswi nomor urut pertama yang lolos itu digeser peserta kedua yakni Bunga Puspita Sari asal SMA Negeri 3 Pangkalpinang. Mendapat kabar itu, dia hanya bisa pasrah berharap ada keajaiban dan tetap bisa menjadi salah satu anggota Paskibraka di Istana Negara.
"Saya hanya berharap hasil dari semua perjuangan rekan-rekan yang mendukung saya tidak menyakiti dan mengecewakan pihak lain. Saya sangat berterima kasih banyak kepada semua pihak yang selalu memberikan dukungan untuk saya," ujar Sepvira.
(des/des)
