Indri Tantia (26), wanita pemalak turis di Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang meminta maaf atas perbuatannya. Dia pun berjanji tak akan mengulang perbuatannya lagi.
"Saya Indri Tantia meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas perbuatan yang telah saya lakukan," ujar Indri saat diamankan di Polsek Ilir Barat I Palembang, Rabu (14/6/2023).
Permintaan maaf itu juga ditujukan kepada turis yang jadi korban. Dia mengaku menyesal telah melakukan perbuatan yang mencoreng nama baik Kota Pempek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta maaf kepada turis asing karena saya meminta uang, saya menyesal," katanya.
Ia berjanji tidak akan melakukan pemalakan dan pemerasan tersebut. Termasuk tindakan kriminal lainnya.
"Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan yang saya buat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi," jelasnya sembari mengangkat kedua tangannya memohon maaf.
Kepada polisi, Indri mengakui jika telah meminta uang kepada turis itu sebesar Rp 5.000. Bahkan ia mengaku jika sebelum minta uang sempat meminta foto bareng turis tersebut.
"Iya Rp 5.000. Dia kan sedang berfoto, terus saya juga foto sama dia. Terus saya bilang, many many kata saya, terus dikasih lah saya Rp 5.000," katanya.
Wanita yang suaminya menjadi pengamen di seputaran lokasi kejadian itu mengaku nekat minta langsung ke turis itu lantaran saat ia minta ke pemandu wisata (tour guide) yang membawa turis tersebut, enggan memberinya uang.
"Yang teman dia itu enggak mau ngasih uang, makanya saya jadi minta sama turis itu, 'many? many?' gitu ya dikasih uang," ungkapnya.
Terakhir ia membantah jika saat minta uang sambil melakukan pemaksaan. Termasuk soal polisi bilang uang untuk beli lem aibon dia juga membantah dan menyebut uang Rp 5 000 dipakai untuk beli nasi.
"Saya minta uang itu tidak maksa saya pak. Uang itu untuk beli nasi, tidak ngelem saya," jelasnya.
(ras/ras)