.webp)
Harga gas LPG atau elpiji 3 kg atau elpiji melon di Bengkulu naik per 1 Juni 2023. Menyikapi hal tersebut, Pemkot Bengkulu pun berupaya melakukan intervensi. Bukan dengan mensubsidi harga elpiji bagi warga, melainkan dengan cara menggratiskan PDAM selama setahun bagi warga yang membutuhkan.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan setelah menerima banyak keluhan dari warga Kota Bengkulu terkait kenaikan harga gas elpiji yang ditetapkan oleh Pemprov Bengkulu.
"Warga kota banyak yang mengadu dan mengeluh dengan kenaikan harga gas elpiji yang dikeluarkan Pemprov. Untuk itu, agar masyarakat tidak begitu terbeban, maka kita membuat kebijakan menggratiskan pembayaran PDAM selama satu tahun, sesuai syarat yang ditentukan," jelas Helmi, Rabu (14/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram atau elpiji melon di Kota Bengkulu adalah Rp 19.000. Sebelumnya, HET gas elpiji di wilayah Bengkulu berkisar Rp 15.300 per tabung.
Helmi menambahkan, adapun masyarakat yang bisa memperoleh bantuan ini adalah masyarakat Kota Bengkulu yang memenuhi syarat untuk bisa dibantu. Bantuan sendiri berlaku selama setahun, terhitung mulai Juni 2023 ini.
Helmi mempersilakan warga yang keberatan dengan HET gas elpiji 3 kilogram yang baru dan berstatus sebagai pelanggan PDAM Tirta Hidayah Kota Bengkulu untuk melapor ke ketua RT, lurah, atau camat tempat tinggalnya. Agar bantuan ini bisa tepat sasaran, Pemkot melalui camat dan lurah tersebut akan mengecek calon penerima program bantuan PDAM gratis.
"Nanti akan dicek. Kalau memang memenuhi kriteria yang layak menerima bantuan pemerintah, (misalnya) janda yang ditinggal mati suami bukan yang ditinggal cerai, maka ini boleh. Nanti diproses untuk menerima air PDAM gratis," katanya.
Pemprov Bengkulu sendiri diketahui menaikkan HET gas elpiji mulai 1 Juni 2023. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terakhir yang melakukan penyesuaian HET gas elpiji sejak 2015 silam. Harga gas elpiji di Provinsi Bengkulu sebelumnya juga terbilang yang paling rendah se-Sumatera.
(des/des)
