Ratusan calon jemaah haji kloter pertama Bengkulu akan berangkat menuju ke Kota Padang, Sumatera Barat. Mereka terbang menuju Ranah Minang untuk berangkat ke tanah suci bersama jemaah di Embarkasi Padang.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bengkulu Muhammad Abdu mengatakan 393 jemaah haji kloter satu yang terbang ke Padang terdiri dari 3 daerah, ada Kota Bengkulu 197 jamaah, Lebong 94 jamaah dan Bengkulu Tengah 94 jamaah berikut 3 pendamping dan 5 petugas kloter.
"Seluruh jamaah calon haji kloter pertama (Bengkulu) ini nantinya akan bergabung di kloter 7 Padang," kata Muhammad, Minggu (11/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para calon jemaah haji berangkat menuju ke Bandara Internasional Minangkabau dengan pesawat Lion Air Boeing 737 800-ER. Kemudian dilanjutkan dengan pesawat Garuda Indonesia menuju Mekkah.
"Dari Bengkulu menggunakan pesawat Lion Air, nanti di Padang turun masuk ruang tunggu sebentar menunggu pergantian pesawat. Antara bandara Minangkabau ke Mekkah pakai pesawat Garuda," kata Muhammad.
Sementara untuk satu jamaah haji kloter pertama yang dirawat dan mengalami penurunan HB darah, tercatat sudah pulih. Ia pun ikut dalam keberangkatan jemaah lainnya menuju Minangkabau.
Diketahui calon jamaah haji asal Bengkulu berjumlah 1.636 orang. Para jemaah akan berangkat mulai 11-15 juni 2023 secara bertahap melalui embarkasi Padang.
Bandara Buat Gerai UMKM Buat Keluarga Jamaah Calon Haji
Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu pun menyiapkan gerai makanan UMKM di depan pintu masuk keberangkatan. Gerai dibuat agar keluarga bisa merasa nyaman dan mudah mendapatkan informasi saat menunggu keberangkatan calon jemaah haji.
"Keberangkatan ini akan dimulai hari ini hingga tanggal 15 mendatang, keluarga para jamaah ini datang dari berbagai daerah jauh, untuk itulah kita buat bazar makanan dari pelaku UMKM," kata EGM Bandara Fatmawati Soekarno, Ngatimin.
Ngatimin mengatakan selain disediakan makanan dan minuman, juga tersedia kursi dan meja untuk para keluarga yang mengantar. Sehingga keluarga bisa istirahat sambil mencoba kuliner UMKM.
"Kalau dibuat tempat khusus ini, keluarga yang mengantar akan tertib di bandara dan tidak kesulitan mencari makanan," jelas Ngatimin.
(ras/ras)