Kepolisian Daera (Polda) Bengkulu telah melakukan pemanggilan terhadap sejumlah Aparatur Spil Negara (ASN) di Kabupaten Kepahiang Bengkulu terkait jalan rusak. Pemanggilan tersebut guna dimintai keterangan kendala pembangunan jalan yang viral karena dilintasi warga membawa jenazahan dengan menggunakan sepeda motor.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan fisik. Ada beberapa orang yang telah dimintai keterangan, dari ASN, Kontraktor, serta Pengguna Anggaran (PA)," terang Dirreskrimsus Polda Bengkulu, Kombespol Dodi Ruyatman, Selasa (7/6/2023).
Jalan tersebut merupakan program percepatan pembangunan daerah pada tahun 2018 lalu. Pemkab Kepahiang mengajukan persetujuan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan dasar untuk mempercepat pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dilakukan karena keuangan daerah tidak mencukupi. Total pinjaman senilai Rp 59 Milliar, yang terbagi pada tiga lokasi pembangunan akses jalan, salah satunya jalan penghubung desa Cinto Mandi -Langgar Jaya- Damar Kencana dengan nilai pekerjaan Rp. 18 Miliar.
Polda Bengkulu melakukan pengecekan, pengumpulan data serta pemeriksaan fisik terkait pembangunan infrastruktur jalan khususnya di wilayah Cinto Mandi-Langgar Jaya, kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang.
Diketahui sebelumnya, Minggu tengah malam (4/5) jenazah Sukur (64) warga Desa Langgar Jaya, Kecamatan Bermani Ilir, Kepahiang, terpaksa diangkut dengan sepeda motor oleh belasan warga dibantu TNI setempat. Jenazah diangkut karena jalan rusak.
Jenazah diangkut dengan sepeda motor di belakang. Sementara pada bagian sebelah kanan diimbangi dengan batang pisang agar motor seimbang.
Warga mengaku bersama TNI terpaksa membawa jasad Sukur menggunakan motor karena jalan desa sepanjang 12 kilometer rusak berat. Bahkan tak dapat dilalui ambulan.
(bpa/bpa)