Jenazah warga diangkut dengan sepeda motor karena jalan di Kapahiang, Bengkulu tak bisa dilewati mobil ambulance viral di media sosial. Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid mengatakan jalan tak dapat diperbaiki karena dana pinjaman belum cair.
Hidayattulah mengatakan sejak tahun 2016 lalu sudah tahu jalan penghubung Desa Cinto Mandi menuju Desa Langgar Jaya belum teralisasi. Namun saat dicek APBD dan dana DAK tidak mencukupi.
"Kita lakukan skema pinjaman daerah ke PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp 60 milyar untuk pembangunan tiga titik jalan termasuk jalan desa Langgar Jaya. Ternyata uang pinjaman tersebut tetap masuk kerekening SMI bukan ke pemda dan prosesnya lama, karena itulah kerjasama kita putus dan pembangunan jalan terhenti," kata Hidayattulah, Selasa (6/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayattulah menjelaskan, karena belum ada dana talangan maka jalan Langgar Jaya terbengkalai. Dia membandingkan dengan lampung yang viral lalu dapat Rp 800 miliar dari pemerintah pusat.
"Belum ada dana lagi. Kalau di Lampung enak setelah viral dapat bantuan perbaikan jalan Rp 800 milar, kita telah ajukan ke Gubernur melalui anggota DPRD dapil Kepahiang karena dari APBD dan dana DAK tidak mencukupi," tutup Hidayattulah.
Diketahui sebelumnya, Minggu tengah malam (4/5) jenazah Sukur (64) warga Desa Langgar Jaya, Kecamatan Bermani Ilir, Kepahiang, terpaksa diangkut dengan sepeda motor oleh belasan warga dibantu TNI setempat. Jenazah diangkut karena jalan rusak.
Jenazah diangkut dengan sepeda motor di belakang. Sementara pada bagian sebelah kanan diimbangi dengan batang pisang agar motor seimbang.
Warga mengaku bersama TNI terpaksa membawa jasad Sukur menggunakan motor karena jalan desa sepanjang 12 kilometer rusak berat. Bahkan tak dapat dilalui ambulan.
(ras/ras)