DPRD Sumatera Selatan menyoroti kasus seorang ibu hamil meninggal karena terlambat ditangani tenaga kesehatan di Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.
"Cukup memprihatinkan dan miris melihat kondisi puskesmas sebagai garda terdepan faskes tingkat pertama masyarakat untuk berobat. Puskesmas harusnya mengutamakan pelayanan masyarakat, karena kunci pertama ada di puskesmas," kata Wakil Komisi V DPRD Sumatera Selatan, Syaiful Fadli saat dihubungi detikSumbagsel Selasa (30/5/2023).
Syaiful mengungkapkan, kejadian ini adalah kelalaian nakes karena pasien harusnya dirujuk. Sayangnya tidak dilakukan hingga terjadilah peristiwa mengenaskan yang kemudian viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami (DPRD) menyesalkan adanya kelalaian dalam menangani pasien yang jelas-jelas harusnya dirujuk, tapi terlambat karena lalai. Kami sangat menyesalkan terjadinya kelalaian di puskesmas tersebut," ujarnya.
Ke depan, Dinas Kesehatan baik provinsi dan kabupaten dan kota harus lebih memperhatikan puskesmas. Sebab, ada beberapa bangunan yang tidak layak.
"Kami berharap, Dinkes provinsi dan kabupaten kota lebih memperhatikan puskesmas-puskesmas, beberapa puskesmas yang kami datangi bangunannnya ada yang tidak layak dan peralatannya tidak lengkap. Padahal mereka sebagai faskes tingkat pertama," ujarnya.
Sebelumnya, seorang pria di Muratara, bernama Lika Santosa, curhat di media sosial (medsos) karena istrinya meninggal dunia saat melahirkan di Puskesmas Pauh. Cerita yang dibagikan oleh akun Facebook milik Lika itu pun viral di media sosial.
Dalam unggahannya, Lika bercerita kejadian tersebut terjadi Selasa, 9 Mei 2023. Saat itu istrinya, Tika hendak melahirkan dan dibawa ke Puskesmas Pauh, Muratara, Sumatera Selatan.
Namun sesampainya di puskesmas, istrinya tak langsung ditangani meski sudah ada tanda-tanda pecah ketuban. Para tenaga medis terkesan tidak mau melayani hingga akhirnya istrinya tak tertolong.
(mud/mud)