Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menurunkan tim untuk memastikan kebenaran informasi pasien meninggal saat melahirkan di Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas. Apabila terbukti ada kesalahan Tenaga Kesehatan (Nakes), Politisi Nasdem tersebut dorong Pemkab berikan sanksi.
"Saya turunkan tim, saya cek dulu. Mesti kita sampaikan ke bupati untuk ditindak petugas yang menelantarkan pasien. Siapa pun itu, artinya harus ada sanksi," katanya ditemui detikSumbagsel, Senin (29/5/2023).
Herman Deru menegaskan, jika kejadian itu memang benar, dia akan menyampaikan ke bupati dan meminta petugas tersebut untuk diberi sanksi tanpa memandang bulu siapa petugas itu.
Herman Deru mengatakan bahwa tindakan tersebut akan dilakukan setelah melihat kebenaran yang terjadi. Pihaknya akan meminta keterangan dari pihak puskesmas tentang kejadiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak boleh sepihak seperti itu. Cek dulu, besok turunkan tim," ungkapnya.
Pasien meninggal diduga karena ditelantarkan pihak puskesmas terungkap setelah seorang pria bernama Lika Sentosa membagikan ceritanya di media sosial. Dalam unggahannya mengatakan kejadian tersebut terjadi Selasa, 9 Mei 2023.
Luka mengungkapkan bahwa istrinya Tika hendak melahirkan dan dibawa ke Puskesmas Pauh, Muratara, Sumsel. Sesampainya di Puskesmas, istrinya tidak langsung ditangani. Saat itu, sudah ada tanda-tanda pecah ketuban dan para tenaga medis terkesan tidak mau melayani.
"Kejadian terjadi 9 Mei 2023. Tika istri awak (saya) nak melahirkan. Masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah lewat istri awak pecah air ketuban, sampai jam 2 jugo belum melahirkan," tulisnya dalam akun media sosialnya.
Kesal melihat perlakuan petugas yang tidur meninggal istrinya, Lika lantas mengedor mereka dan baru jam 05.00 WIB diberi rujukan.
"Jam 3 jugo belum lahir. Jam 3 lewat bidan ngomong dio nak tido dulu. Istri awak dibiarkan, dak katek perawat di ruang persalinan bidan sama perawat tidur. Awak marah awak gedur lawan. Awak bicara sama Bidan (apo kamu tu dak nak ngurus apondak nak muat rujukan kondisi Tika mulai lemah)," tulisnya lagi.
"Jam 5 baru ado tindakan untuk dirujuk ke rumah sakit Bunda Lubuklinggau. Sampai di RS Bunda, istri awak dak dapat diselamatkan, istri awak ninggal baru datang di RS Bunda Lubuklinggau, 2 nyawa dak selamat," ujarnya.
Atas kejadian tersebut Liko pun kecewa atas tindakan dan kelalaian yang dilakukan Bidan Puskesmas Pauh.
(bpa/bpa)