Mengenal Kuburan Londa Toraja yang Menyimpan Kisah Tragis 'Romeo dan Juliet'

Mengenal Kuburan Londa Toraja yang Menyimpan Kisah Tragis 'Romeo dan Juliet'

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Sabtu, 05 Nov 2022 12:01 WIB
Londa Toraja
Foto: Gerbang masuk gua Londa Toraja. (Rachmat Aradi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Londa Toraja merupakan kompleks pemakaman yang kini menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Meskipun memberikan kesan horor, wisata pemakaman gua alam Londa Toraja ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang datang ke Toraja Utara.

Destinasi wisata pemakaman gua Londa ini terletak di Desa Sangbua, Kecamatan Kesu', Toraja Utara. Akses menuju destinasi Londa Toraja ini cukup mudah karena pengunjung hanya perlu menempuh jarak 5 kilometer (Km) dari pusat Kota Rantepao, Toraja Utara. Sementara jika dari arah Kota Makale Tana Toraja, berjarak kurang lebih 16 Km.

Untuk masuk ke kawasan wisata Londa Toraja, pengunjung harus membayar biaya tiket sebesar Rp 15 ribu per orang. Terdapat dua gapura atau gerbang di destinasi wisata Londa Toraja. Gapura pertama yakni wilayah UMKM dan lahan parkir kendaraan, sementara gapura kedua adalah area pemakaman dan gua Londa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat melewati gapura ke dua, pengunjung akan disuguhkan pemandangan jejeran peti jenazah dari kejauhan. Selain peri jenazah juga dapat terlihat jejeran Tau-tau, yakni patung menyerupai jenazah yang dimakamkan di dalam gua.

Penjaga makam gua Londa, Ardin menjelaskan bahwa gua Londa Toraja sudah berumur ratusan tahun dan masih digunakan hingga saat ini. Gua Londa memiliki panjang kurang lebih 1 Km.

ADVERTISEMENT

"Dalam gua Londa juga dapat ditemukan Erong atau tempat jenasah yang berbentuk babi dan kerbau yang dipenuhi dengan tengkorak dan tulang belulang, usianya itu sudah ratusan tahun. Baru di atas punggung gua terdapat sebua benteng pertahanan yang bernama Tarangenge'," ungkap Ardin kepada detikSulsel, Jumat (4/11/2022).

Londa TorajaLonda Toraja (Rachmat Aradi/detikSulsel)

Ardin menjelaskan tempat jenazah di dalam gua memiliki beberapa tingkatan. Hal ini sesuai dengan strata orang yang dimakamkan, semakin tinggi tempatnya maka menandakan semakin tinggi strata jenazah tersebut.

Sejarah Singkat Gua Londa Toraja

Lebih lanjut Ardin menjelaskan bahwa gua Londa Toraja sudah dijadikan makam sejak abad ke 11. Awalnya, diperuntukkan bagi jenazah yang bermarga To'lengke dan To'pangrapa.

Kedua orang itu merupakan yang pertama kali menemukan gua tersebut. Keduanya kemudian menjadikannya gua tersebut sebagai makam keluarga.

"Ini dijadikan makam sejak abad ke 11. Tapi orang dimakamkan di sini itu tidak untuk semua orang, hanya bermarga To'lengke dan To'pangrapa saja. Selain itu tidak bisa," jelasnya.

Spot Wisata Londa Toraja

Menelusuri gua Londa Toraja akan menjadi pengalaman menarik bagi wisatawan. Pasalnya, di dalam gua terdapat ratusan tengkorak dan tulang belulang manusia yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun.

Namun, saat hendak wisatawan menelusuri gua Londa, harus didampingi guide yang telah menyediakan penerangan jenis petromak, pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 50 ribu untuk fasilitas tersebut.

Saat memasuki gua Londa, suhu lembab dan angin bertiup terasa setiap ruang gua. Membuat buluh kuduk merinding, ditambah lagi setiap sudut gua terlihat tengkorak kepala dan tulang belulang bergeletakan sehingga menambah adrenalin pengunjung saat menelusuri gua tersebut.

Tak hanya itu, ratusan batang rokok, sirih, pinang bahkan kembang sering dijumpai di dalam gua Londa Toraja. Menurut kepercayaan warga sekitar, benda-benda tersebut pertanda jika pihak keluarga jenazah sudah pernah melakukan ziarah di gua itu.

"Di masa lalu orang yang berkunjung ke dalam gua atau pemakaman ini wajib memohon izin dengan membawa sirih, pinang, atau kembang. Tapi sekarang pihak keluarga saja yang lakukan, sebagai tanda penghormatan kepada jenazah," ucap Ardin.

Aturan Memasuki Gua Londa Toraja

Ardin mengatakan ada beberapa aturan bagi pengunjung saat memasuki gua Londa Toraja. Salah satunya pengunjung tidak boleh sama sekali menyentuh ataupun memindahkan barang-barang yang ada di dalam.

Dia mengatakan aturan ini diberlakukan agar pengunjung tidak merusak serta menghormati jenazah.

"Itu sangat tabu bagi pengunjung untuk memindahkan atau mengambil tulang belulang, tengkorak, jenazah atau benda lainnya yang ada di dalam gua. Nanti rusak, dan penghormatan juga kepada jenazah yang ada di sini," ujarnya.

Ardin menambahkan, ada akibat yang bisa saja menimpa pengunjung jika melanggar arturan tersebut. Ia mengungkapkan, sering terjadi saat wisatawan menyentuh tengkorak atau tulang belulang yang ada di dalam pemakaman gua Londa Toraja langsung kesurupan.

"Sering ada lakukan itu, padahal sudah diperingatkan. Langsung itu kesurupan. Obatnya biasanya disiramkan air sesajen tadi," ungkapnya.

Legenda Romeo dan Juliet di Londa Toraja

Ardin mengatakan, Londa Toraja juga menyimpan kisah tragis sepasang kekasih yang kini menjadi cerita rakyat secara turun temurun. Kisah ini kerap disebut Romeo dan Juliet dari Toraja.

Ardin menceritakan, cerita ini mengisahkan pasangan kekasih bernama Lobo dan Andwi yang meninggal bersama dengan cara gantung diri karena hubungan mereka tidak direstui keluarga.

Lobo dan Andwi menjalin asmara meski mereka masih memiliki hubungan keluarga sebagai sepupu karena orang tua mereka merupakan saudara kandung. Akibatnya hubungan keduanya tidak direstui oleh keluarga.

Pasalnya dalam kepercayaan adat Toraja, hubungan satu rumpun keluarga tidak boleh dilakukan.

"Rasa saling memiliki mereka sangat besar. Keduanya gantung diri di sebuah pohon. Saya juga kurang tau pohonnya di mana, tapi setelah ditemukan, keduanya dimakamkan di dalam gua Londa karena keduanya bermarga To'pangrapa," kata Ardin.




(alk/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads