Ponpes di Bone Keluarkan Santri Diduga Aniaya Junior di Asrama

Ponpes di Bone Keluarkan Santri Diduga Aniaya Junior di Asrama

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 04 Feb 2025 16:57 WIB
Ilustrasi siswa atau sekolah
Foto: Getty Images/GlobalStock
Bone -

Pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah mengeluarkan santri yang diduga menganiaya juniornya inisial AN di asrama. Kasus dugaan penganiayaan itu terungkap dari laporan orang tua AN.

"Sudah dikeluarkan juga itu siswa yang melakukan bullying (penganiayaan). Kami sangat peduli dengan santri kami, dan ini akan menjadi pembelajaran bagi kami ke depan," kata pembisa ponpes, Zulkifli kepada detikSulsel, Selasa (4/2/2025).

Zulkifli mengaku tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh santri senior terhadap juniornya di luar sepengetahuannya. Dia menyebut peristiwa itu terjadi pada 2024 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ada, tapi kejadiannya itu sudah tahun lalu. Dan kami baru mengetahuinya setelah orang tua ini anak melaporkan kepada kami kemarin," katanya.

Dia mengungkapkan santri Kelas XII memang sering membantu pembina untuk membangunkan para juniornya salat. Dia pun menegaskan kebijakan tersebut akan dievaluasi.

ADVERTISEMENT

"Memang itu kami di sini dibantu oleh anak Kelas XII mengontrol junior-juniornya untuk membangunkan mereka salat," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, orang tua santri ponpes di Kecamatan Tonra menjemput anaknya dari pesantren untuk dibawa pulang. Orang tua santri tak terima anaknya dianiaya di asrama.

"Anakku yang dianiaya sama seniornya di asrama. Kata teman anak saya ada budaya kekerasan di sana, katanya tradisi," ujar orang tua korban berinisial SR, Selasa (4/2).

SR mengatakan, penganiayaan yang dialami anaknya berlangsung sejak November 2024. Dia menuturkan anaknya dipukul menggunakan kayu dan selang di asrama.

"Menurut pengakuan temannya anakku, pada saat tidur santri dikasih bangun menggunakan kayu sampai patah. Kadang juga dipukul pakai selang yang warna hitam yang keras," terangnya.




(hsr/sar)

Hide Ads