Pria bernama Muhammad Sulkifli alias Sul di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditangkap polisi gara-gara meneror karyawan minimarket dengan bom. Usut punya usut, teror bom itu hanya candaan Sulkifli karena menyukai karyawan wanita di minimarket itu.
Aksi teror itu dilakukan Sulkifli di Alfamart Taccipi, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone pada Selasa (4/6) sekitar pukul 09.00 Wita. Pelaku melancarkan aksinya dengan menghubungi nomor telepon karyawan.
"Awalnya (pelaku) menelepon terus tidak ada suara. Kemudian saat bicara langsung bilang ada bom kusimpan di situ dekat toko ta," ujar pegawai Alfamart Taccipi, Riska (24) saat ditemui di Mapolres Bone, Selasa (4/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riska menuturkan Sulkifli sempat memperingatkan agar karyawan segera menjauh dari toko. Sehingga karyawan toko langsung melaporkan ancaman itu ke polisi.
"'Lari memang mi, tertimbun ki itu, hancur Alfamart, lari memang mi'. Begitu bahasanya pelaku saat menelepon," kata Riska.
Sulkifli Ngaku Cuma Bercanda
Polisi yang menerima laporan korban kemudian langsung bergerak mencari Sulkifli. Tak berselang lama, Sulkifili ditangkap dan diamankan di Mapolres Bone.
Sulkifli pun mengaku aksi teror bomnya itu hanya bercanda. Dia berdalih menyukai wanita karyawan minimarket sehingga nekat melakukan teror.
"Hanya bercanda (melakukan teror bom). Saya suka kasirnya perempuan," ujar Sul saat ditemui di sel tahanan Polres Bone, Rabu (5/6).
Dia mengaku berada di Bone untuk mencari pekerjaan dan menginap di masjid. Dia juga menyebut jika dirinya sebenarnya tinggal di Jalan Abubakar Lambogo (Ablam), Kota Makassar.
"Saya tinggal di Ablam. Tujuan ke Bone cari kerja dan nginap di masjid sudah 4 hari," akunya.
Sulkifli juga mengungkapkan bahwa sudah melakukan hal serupa di Kota Makassar. Kala itu dia meneror warga dengan menyimpan bom di masjid.
"2020 pernah viral, ancam teror bom di masjid Mujahidin, Jalan Maccini Sawah, Makassar. Ada bom saya simpan dekat mimbar, karena tidak dikasi kalender," bebernya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sulkifli Alami Gangguan Kejiwaan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi menyebut Sulkifli mengalami gangguan kejiwaan. Sulkifli pernah menjalani perawatan di RSKD Dadi Makassar.
"Pelaku pernah dirawat di Rumah Sakit Dadi Makassar dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2019," ujar Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar kepada detikSulsel, Rabu (5/6).
Sulkifli juga mengakui pernah dirawat di RSKD Dadi. Namun pelaku tidak dapat menunjukkan kartu hasil pemeriksaan kejiwaannya.
"Pelaku akui pernah dirawat di RS Dadi, namun tidak membawa kartu kejiwaannya," katanya.
Rayendra menyebut, pelaku melakukan ancaman teror bom melalui telepon seluler tersebut hanya iseng. Bahkan hal serupa pernah juga dilakukan pelaku di Makassar pada tahun 2020.
"Ini pelaku iseng saja karena hal yang sama pernah dilakukan di Masjid Mujahidin Makassar pada bulan Desember tahun 2020. Pelaku melakukan pengancaman teror bom via telepon terhadap pegawai Alfamart hanya iseng saja-saja dan dia memperoleh nomor telepon dari struk pembayaran, yang mana sebelumnya pelaku sempat berbelanja," jelasnya.