Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) berencana untuk melibatkan mahasiswa menjadi guru di SMK hortikultura khusus budi daya pisang di Kabupaten Bone. Rencana itu diwujudkan melalui program Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) pada universitas.
Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin mengatakan rencana itu juga akan didiskusikan dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX. Menurutnya, melalui kerja sama program MKBM itu, mahasiswa dapat mengajar selama satu semester di sekolah baru itu.
"Kita rencananya, ada kan program MBKM. Yang mahasiswa satu semester mengajar. Kita mau coba proses kerja sama dengan LLDIKTI. Terkait dengan guru-guru produktif untuk itu program studi hortikultura," ujar Iqbal kepada detikSulsel, Jumat (22/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, usulan kerja sama tersebut menjadi alternatif yang efektif untuk mengisi ketersediaan tenaga pendidik di SMK budi daya pisang. Selain itu, mahasiswa yang akan menjadi guru di sekolah itu diprioritaskan dari program studi pertanian dan hortikultura.
"Tetap juga mahasiswa yang punya program studi hortikultura, pertanian. Karena lumayan kalau ada yang bisa kita temani kerjasama untuk guru-guru itu," jelasnya.
Meski begitu, Iqbal memastikan jika guru di SMK pertanian di bawah kewenangan Pemprov Sulsel tetap diberdayakan untuk mengajar pada sekolah tersebut. Guru-guru di SMK pertanian itu ditarik lalu diberi jam mengajar pada SMK budi daya pisang itu.
"Ada beberapa guru yang memang sekarang kita punya SMK pertanian yang kita tarik dari situ. Untuk sementara ditempatkan mengajar di situ. Kita kasih jam mengajar juga di situ," bebernya.
SMK Budi Daya Pisang Kantongi Izin Operasional
Iqbal juga menyebut sekolah tersebut telah mengantongi izin operasional dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Setelah itu, Disdik Sulsel berniat untuk segera mengurus Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Informasinya juga, sekolah ini sudah ada mi izin operasionalnya dikeluarkan oleh PTSP. Tinggal kita usulkan NPSN-nya. Itu kita usulkan ke Kementerian," tambah.
Dia menuturkan dengan adanya izin itu, struktur pengurus SMK budi daya pisang dapat disusun sesegera mungkin. Kata dia, izin operasional tersebut dikantongi sejak Februari lalu.
"Artinya kalau ada izin operasional, bisa nanti kita persiapkan mi struktur pengurus sekolah. Jadi kepala sekolah, guru-guru yang mau kita rekrut ke sana. Sementara berjalan," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Dia mengutarakan, detail engineering design (DED) sekolah hortikultura yang dirancang oleh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin juga sedang disiapkan. Proses DED itu rampung paling lama dalam jangka waktu 45 hari.
"Prosesnya juga sekarang, satu dua hari ini DED-nya juga sudah jalan. Sudah diproses. Kita serahkan di Barjas karena aturannya harus di Pokja. Mungkin proses DED 45 hari," katanya.
Selain itu, Iqbal mengatakan proses pembebasan lahan sekolah tersebut tengah berlangsung. Nilai lahan itu sedang ditaksasi.
"Terkait lahannya kan ada pembebasan lahan. Jadi tahapan pembebasan lahan sudah jalan mi. Tim taksasi juga sudah disiapkan. Jadi ini berproses ki dulu timnya untuk melakukan taksasi lahan di lokasi berapa sebenarnya nilainya," ucapnya.
Iqbal mengaku pembangunan SMK khusus itu melenceng dari target awalnya, yakni pada April 2024. Dia kembali menargetkan konstruksi sekolah itu dimulai Juni 2024.
"Iye agak mundur ki. Tapi jalan ji ini tahun. Mundur ki ini karena proses DED-nya. Selesai pi itu baru kita proses fisik. Jadi mungkin bulan 5 (Mei) atau bulan 6 (Juni) berjalan ki pembangunan fisiknya," pungkasnya.