Disdik Sulsel Akan Libatkan Mahasiswa Mengajar di SMK Budi Daya Pisang Bone

Disdik Sulsel Akan Libatkan Mahasiswa Mengajar di SMK Budi Daya Pisang Bone

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Jumat, 22 Mar 2024 19:00 WIB
Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin.
Foto: Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Bone - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal berkolaborasi dengan universitas khususnya program Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM) untuk tenaga pendidik di SMK hortikultura khusus budi daya pisang di Kabupaten Bone. Kerja sama itu menjadikan mahasiswa dapat menjadi tenaga pendidik sementara di sekolah tersebut.

"Kita rencananya, ada kan program MBKM. Yang mahasiswa satu semester mengajar. Kita mau coba proses kerjasama dengan LLDIKTI. Terkait dengan guru-guru produktif untuk itu program studi hortikultura," kata Kepala Disdik Sulsel Iqbal Najamuddin kepada detikSulsel, Jumat (22/3/2024).

Iqbal mengatakan mahasiswa yang akan mengajar lewat program MBKM itu diprioritaskan kepada mahasiswa di bidang hortikultura dan pertanian. Dia menyebut kolaborasi itu sebagai alternatif mengisi ketersediaan tenaga pendidik di sekolah tersebut.

"Tetap juga mahasiswa yang punya program studi hortikultura, pertanian. Karena lumayan kalau ada yang bisa kita temani kerjasama untuk guru-guru itu," tuturnya.

Namun, Iqbal mengaku akan tetap mendayagunakan guru di SMK pertanian di bawah naungan Pemprov Sulsel. Guru-guru tersebut akan diberi jam mengajar untuk menjalankan proses belajar mengajar di SMK tersebut.

"Ada beberapa guru yang memang sekarang kita punya SMK pertanian yang kita tarik dari situ. Untuk sementara ditempatkan mengajar di situ. Kita kasih jam mengajar juga di situ," imbuh Iqbal.

Sebelumnya diberitakan, Disdik Sulsel mengungkap SMK ini sudah mengantongi izin operasional dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). Dengan begitu Disdik Sulsel akan segera mengurus Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Informasinya juga, sekolah ini sudah ada mi izin operasionalnya. Dikeluarkan oleh PTSP. Tinggal kita usulkan NPSN-nya. Itu kita usulkan ke kementerian," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan izin operasional itu diterbitkan pada Februari lalu. Dengan izin operasional itu, maka struktur pengurus sekolah pada SMK tersebut sudah dapat disusun.

"Mungkin bulan lalu. Tahun ini ji. Artinya kalau ada izin operasional, bisa nanti kita persiapkan mi struktur pengurus sekolah. Jadi kepala sekolah, guru-guru yang mau kita rekrut ke sana. Sementara berjalan," bebernya.

Iqbal menambahkan, pembebasan lahan dan detail engineering design (DED) untuk pembebasan SMK itu masih berproses. Dia menargetkan konstruksi sekolah itu baru dimulai paling lambat Juni 2024.

"Jadi mungkin bulan 5 (Mei) atau bulan 6 (Juni) berjalan ki pembangunan fisiknya," pungkasnya.


(sar/ata)

Hide Ads