BKAD Sulsel Bungkam Soal Rencana Alihkan Dana Mattoanging Rp 66,2 M untuk DBH

BKAD Sulsel Bungkam Soal Rencana Alihkan Dana Mattoanging Rp 66,2 M untuk DBH

Xenos Zulyunico - detikSulsel
Senin, 07 Nov 2022 17:35 WIB
Desain additional Stadion Mattoanging
Desain additional Stadion Mattoanging. Foto: Dok Dispora Sulsel
Makassar -

Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulawesi Selatan (Sulsel) bungkam soal rencana mengalihkan anggaran pembangunan Stadion Mattoanging. Anggaran tersebut dikabarkan akan dialihkan untuk membayar dana bagi hasil (DBH).

Awalnya beberapa wartawan menunggu Kepala BKAD Sulsel Muhammad Rasyid yang tengah menggelar pertemuan di ruangan Wakil Ketua DPRD Sulsel Darmawangsyah Muin. Beberapa waktu kemudian, tampak Rasyid keluar dan terus berjalan melewati barisan wartawan yang menunggunya hingga sampai ke parkiran.

Rasyid tampak sudah hampir memasuki kendaraannya dengan diajukan beberapa pertanyaan soal rencana peralihan anggaran tersebut. Namun Rasyid tidak memberikan jawaban yang jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak, tidak adapi anunya. Tidak adapi," jawab Rasyid kepada wartawan, Senin (7/11/2022).

Ketika kembali ditanya untuk memperjelas apa yang menurutnya tidak ada, Rasyid kembali mengulangi jawaban yang hampir sama.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada. Tidak ada," pungkasnya sambil menutup kendaraan dan pergi meninggalkan wartawan.

DPRD Sulsel sebelumnya mengungkapkan anggaran untuk pembangunan Stadion Mattoanging yang tertuang di dalam APBD Perubahan 2022 akan dialihkan. Anggaran itu dialihkan untuk membayar DBH yang belum ditransfer ke pemerintah kabupaten/kota.

"Daripada anggaran (pembangunan Stadion Mattoanging) itu sia-sia, dana bagi hasil (DBH) juga sementara kita dalam pantauan. Maka yang tidak terserap kita minta alihkan ke dana bagi hasil," ungkap Wakil Ketua DPRD Sulsel Darmawangsyah Muin kepada wartawan, Senin (7/11).

Awalnya Darmawangsyah menjelaskan bahwa pembangunan Stadion Mattoanging sudah tidak mungkin lagi dapat dikerjakan pada tahun anggaran 2022 ini. Dia menyinggung soal sisa waktu yang sangat mepet.

"Kita berpikir bahwa ini kan tinggal satu bulan menuju Desember. Tidak mungkin itu selesai dengan angka Rp 60 miliar (Rp 66,2 miliar)," katanya.




(ata/asm)

Hide Ads