Madura United Tolak Wacana Sentralisasi
Madura United menolak wacana lanjutan Liga 1 2022 digelar dengan sistem sentralisasi. Laskar Sape Kerrab mau kompetisi tetap menggunakan format home-away.
Dinilai Madura United, format sentralisasi tak memberikan keuntungan terkait perputaran uang di sepak bola. Hal itu berkaca pada Liga 1 2021 dimana kompetisi diputar di venue netral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mau home-away sudah pasti. Tidak boleh lagi ada sentralisasi kompetisi lagi. Sentralisasi kompetisi akan melahirkan dampak yang luar biasa juga," kata Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq, kepada wartawan dilansir dari detikSport, Minggu (6/11).
"Terus, apa gunanya jika kita kemarin mau memulai kompetisi sekarang, bisnis di putaran kompetisi ini terdapat industri UMKM, pekerja sektor, semuanya bergerak," ujarnya menambahkan.
Menurut Zia, wacana itu dikhawatirkan akan menutup sumber pendapatan klub. Sebab, kebanyakan klub Liga 1 memang mengandalkan penjualan tiket sebagai sumber pendapatan utama.
"Kalau penonton tidak ada, dapat duit dari mana? Sepakbola itu sumber pendapatan utamanya dari penonton, selain sponsor, merchandise, dan subsidi dari operator kompetisi itu sendiri," ucap Zia.
(ata/hmw)