Eks Winger PSM Makassar Bayu Gatra mengaku penundaan Liga 1 yang direncanakan hingga akhir November cukup mengganggu persiapannya. Bayu menegaskan, dirinya harus memulai dari awal untuk mengembalikan performanya seperti saat kompetisi masih bergulir.
"Yah mungkin jadwal yang semula sudah ditentukan sama PSSI dan PT Liga membuat kita juga bingung, kita harus rehat sejenak dan juga kita yang semula udah latihan pramusim untuk persiapan kompetisi itu semuanya harus dimulai dari nol lagi," kata Bayu Gatra saat berbincang dengan detikSulsel, Selasa (18/10/2022).
Pemain yang saat ini membela Madura United mengaku gerah dengan kondisi itu. Kendati demikian, dirinya masih memaklumi perihal penundaan tersebut melihat Tragedi Kanjuruhan cukup memilukan setelah memakan korban jiwa sebanyak 133 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau saya sih terganggu tapi kan ini juga ada kejadian yang mengakibatkan banyak korban jiwa," paparnya.
Bayu melanjutkan, imbas dari liga yang dihentikan sementara waktu membuat beberapa tim mengistirahatkan para pemainnya dari program latihan, termasuk Sape Kerrab yang memilih untuk meliburkan pemainnya selama sepekan.
"Tim-tim juga pada banyak yang libur tapi alhamdulillah Madura kemarin sempat dikasih libur selama kurang lebih seminggu tapi kita udah berkumpul lagi (latihan) udah 4 hari yang lalu," imbuhnya.
Meski penjadwalan kompetisi masih cukup lama setelah diagendakan bergulir 25-26 November mendatang. Dia mengutarakan, latihan ini juga sebagai bagian dari menunggu kepastian kapan bergulir.
"Mungkin juga sambil nunggu-nunggu informasi selanjutnya bagaimana kompetisi akan diadakan kapan dan juga kompetisi bergulirnya pas tanggal berapa dan di bulan berapa. Soalnya kan belum pasti keputusan yang juga belum diberikan pemerintah dan juga PSSI akan bergulirnya liga kapan," papar Bayu.
Saat ini aktivitas sepakbola nasional sedang rehat setelah Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa sebanyak 133 orang. Presiden RI Joko Widodo langsung meminta evaluasi total penyelenggaraan sepakbola nasional.
Jokowi juga meminta Kementerian PUPR untuk mengaudit stadion-stadion yang tak layak agar direnovasi. Terbaru, Stadion Kanjuruhan akan dirobohkan dan diganti dengan bangunan baru.
Sementara itu, Polri juga akan menyesuaikan aturan FIFA soal pengamanan laga sepakbola. Aksi represif aparat menjadi salah satu jatuhnya banyak korban dalam Tragedi Kanjuruhan.
(afs/sar)