Tim PSM Makassar turut berduka cita atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Tim Juku Eja berharap Tragedi Kanjuruhan ini menjadi yang terakhir di sepak bola Indonesia.
"Kami seluruh tim PSM Makassar menyampaikan duka yang sangat mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang," kata Gelandang PSM, M Arfan dalam video yang diupload PSM di akun Instagramnya, Senin (3/10/2022).
"Juga mari kita bersama-sama menjadikan tragedi ini sebagai yang terakhir kalinya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video berlatar hitam putih tersebut hadir seluruh pemain, pelatih, hingga ofisial PSM. Kapten PSM, Wiljan Pluim mengungkapkan turut berduka cita atas Tragedi Kanjuruhan dan berharap apa yang terjadi baik-baik saja.
"Kami turut berbelasungkawa kepada semua orang yang menjadi korban. Semua orang yang kehilangan keluarga, teman, atau sahabat dekat," katanya.
"Kami juga berdoa untuk orang-orang yang berjuang di rumah sakit. Kami berharap segalanya akan baik-baik saja," imbuhnya.
Pelatih PSM, Bernardo Tavares pun turut sedih atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pelatih asal Portugal itu punya pengalaman bermain di sana saat PSM bermain di Piala Presiden 2022.
"Kami mencintai semangat dari suporter. Tapi kita butuh sepak bola tanpa kekerasan," kata Bernardo.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan menewaskan 125 orang dan menyebabkan 323 lainnya luka-luka. Hal tersebut terjadi saat duel Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam.
Aremania masuk ke dalam lapangan usai pertandingan karena tidak terima tim kesayangannya, Arema FC kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya. Aksi yang berujung anarkis itu kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata oleh kepolisian ke tribun penonton.
(ata/hmw)