Protes Pelatih PSM dan Ancaman PSSI Hukum Wasit yang Buruk Pimpin Laga Liga 1

PSM Makassar

Protes Pelatih PSM dan Ancaman PSSI Hukum Wasit yang Buruk Pimpin Laga Liga 1

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 17 Agu 2022 07:16 WIB
Pesepak bola Persib Bandung melakukan protes kepada wasit saat berlaga melawan PSIS Semarang pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Persib Bandung dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Makassar -

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) merespons keluhan banyak klub terkait kualitas wasit di Liga 1. Protes keras, salah satunya datang dari PSM Makassar.

Ketua Komite Wasit Ahmad Riyadh mengatakan, telah menyiapkan hukuman berat kepada wasit yang buruk memimpin laga Liga 1. Ancaman sanksinya adalah degradasi ke kompetisi bawahnya hingga diberhentikan.

"(Wasitnya) kita degradasi ke Liga 2. Kecuali yang karena suap atau pengaturan skor langsung berhenti permanen," tegas Ahmad Riyadh dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (16/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga memasuki pekan kelima Liga 1 2022/2023, PSSI telah mengistirahatkan 12 wasit akibat keputusan kontroversial. Rinciannya 5 wasit, 3 asisten wasit, dan 4 Additional Assistant Referee (AAR).

Mereka diistirahatkan sebagai bentuk hukuman atas keputusan mereka yang merugikan tim tertentu. Selain itu, PSSI juga mau memberi kesempatan para wasit untuk mengevaluasi diri sebelum ditugaskan kembali.

ADVERTISEMENT

"PSSI terus berkomitmen untuk membenahi wasit, baik itu wasit di Liga 1, 2, dan 3. Kami juga terus melakukan evaluasi dan pengawasan selama mereka memimpin," jelasnya.

Riyadh berharap ke depan semua wasit yang bertugas bisa menjalankan tugas dengan baik sekaligus meminimalisasi kesalahan dalam mengambil keputusan di lapangan. Hanya saja tak disebutkan wasit mana saja yang dihukum atau keputusan kontroversi apa yang membuat hukuman dijatuhkan.

"Kita sedang mempertimbangkan mengumumkan nama (wasitnya) dan kesalahannya," bebernya.

Adapun Liga 1 2022/2023 memang diwarnai keputusan-keputusan kontoversial. Salah satu tim yang dirugikan adalah PSM Makassar.

PSM menjadi korban kesalahan keputusan wasit pada pekan ke-3 Liga 1 saat menjamu Persija Jakarta pada 5 Agustus lalu. Laga ini berakhir imbang 1-1 lewat gol-gol yang dicetak Kenzo Nambu (75') buat PSM dan Hanno Behrens untuk Persija (78').

Dalam berbagai kesempatan, PSM dirugikan oleh kepemimpinan wasit Iwan Sukoco. PSM dirugikan karena keputusan offside hingga pelanggaran keras Syahrian Abimanyu kepada M Arfan yang tidak berbuah kartu.

Saat itu, PSM mendapat momentum bagus untuk mencetak gol. Everton Nascimento dan Wiljan Pluim berkali-kali mengancam gawang Persija lewat peluang-peluang emas yang mereka dapatkan.

Simak Pelatih PSM Bernardo Tavares Desak Liga 1 Gunakan VAR di halaman selanjutnya.

Pelatih PSM Desak Penggunaan VAR di Liga 1

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares memprotes kualitas wasit di Indonesia. Untuk itu, ia mendesak agar menggunakan video assistant referee (VAR) di Liga 1.

"Perangkat yang bisa ditambah adalah dengan menambahkan VAR di pertandingan-pertandingan di Indonesia," ungkap Bernardo, Senin (15/8).

Pelatih asal Portugal itu menjelaskan, setiap orang bisa membuat kesalahan, namun menurutnya jika kesalahan seperti yang dilakukan para wasit di Indonesia terus berulang maka dampaknya tidak bagus.

"Saya tidak mengatakan wasit di Indonesia jelek. Semua bisa membuat kesalahan, tetapi jika kesalahan berulang itu tidak bagus juga," tegasnya.

Makanya menurut dia, Liga 1 harus segera menambah perangkat pertandingan ke depannya dengan VAR. Kehadiran VAR akan membuat wasit menjadi lebih profesional dalam memberi keputusan di lapangan.

"Ini akan membantu semua terlihat jelas saat kita menggunakan VAR," imbuhnya.

Soal usulan pertandingan di Indonesia memakai VAR sebenarnya sudah sering dilontarkan juru taktik berkebangsaan Portugal tersebut. Tercatat kali pertama Bernardo meminta kehadiran VAR yakni kala laga perdana PSM Makassar di Piala Presiden 2022. Saat itu skuad Juku Eja menghadapi Arema FC di Grup D.

"Kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi. Kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas di mana hal-hal yang perlu kita tingkatkan," kata Bernardo usai pertandingan, Sabtu (11/6) lalu.

Usulan untuk memakai VAR juga dilontarkan kembali Bernardo saat PSM Makassar melakoni laga melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (3/7). Duel kedua tim dimenangkan Borneo dengan skor 2-1.

"Indonesia kalian punya sepakbola yang fantastis, suporter yang fantastis, pemain-pemain yang fantastis, tetapi apa yang kalian butuhkan di sini adalah VAR," kata Bernardo usai laga, Minggu (3/7).

"Kalau negeri ini mau meningkatkan kualitas daripada sepakbola di sini, kita butuh, atau sepakbola (Indonesia) ini butuh VAR," lanjut Bernardo.

Kehadiran VAR dinilai Bernardo sebagai sesuatu yang mendesak. Hal ini agar seluruh pertandingan sepakbola di Indonesia dapat berjalan dengan adil.

"Dengan begitu wasit bisa melihat kembali sebelum mengambil keputusan final untuk sebuah insiden," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ata/hmw)

Hide Ads