Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares kembali memprotes kepemimpinan wasit saat duel melawan Rans Nusantara FC. Menurutnya untuk memperbaiki kualitas pengadil lapangan, dibutuhkan tambahan video assistant referee (VAR).
Bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (15/8/2022), PSM menang 2-1 melawan Rans Nusantara FC. Gol Rans FC dicetak oleh Mitsuru Maruoka melalui sepakan voli pada menit ke-31 sebelum dibalas oleh brace Everton Nascimento menit ke-48 dan menit ke-92.
Bernardo Tavares kembali mendapatkan pertanyaan seputar kinerja wasit di Indonesia dalam sesi after match konferensi pers, Senin (15/8) oleh wartawan. Bernardo diminta memberikan saran apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas wasit agar bisa setara dengan wasit seperti di AFC Cup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perangkat yang bisa ditambah adalah dengan menambahkan VAR di pertandingan-pertandingan di Indonesia," ungkap Bernardo.
Pelatih asal Portugal itu menjelaskan, setiap orang bisa membuat kesalahan, namun menurutnya jika kesalahan seperti yang dilakukan para wasit di Indonesia terus berulang maka dampaknya tidak bagus.
"Saya tidak mengatakan wasit di Indonesia jelek. Semua bisa membuat kesalahan, tetapi jika kesalahan berulang itu tidak bagus juga," tegasnya.
Makanya menurut dia, Liga Indonesia harus segera menambah perangkat pertandingan ke depannnya dengan VAR. Kehadiran VAR akan membuat wasit menjadi lebih profesional dalam memberi keputusan di lapangan.
"Ini akan membantu semua terlihat jelas saat kita menggunakan VAR," imbuhnya.
Soal usulan pertandingan di Indonesia memakai VAR sebenarnya sudah sering dilontarkan juru taktik berkebangsaan Portugal tersebut. Tercatat kali pertama Bernardo meminta kehadiran VAR yakni kala laga perdana PSM Makassar di Piala Presiden 2022. Saat itu skuad Juku Eja menghadapi Arema FC di Grup D.
"Kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi. Kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas di mana hal-hal yang perlu kita tingkatkan," kata Bernardo usai pertandingan, Sabtu (11/6) lalu.
Usulan untuk memakai VAR juga dilontarkan kembali Bernardo saat PSM Makassar melakoni laga melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (3/7). Duel kedua tim dimenangkan Borneo dengan skor 2-1.
"Indonesia kalian punya sepakbola yang fantastis, suporter yang fantastis, pemain-pemain yang fantastis, tetapi apa yang kalian butuhkan di sini adalah VAR," kata Bernardo usai laga, Minggu (3/7).
"Kalau negeri ini mau meningkatkan kualitas daripada sepakbola di sini, kita butuh, atau sepakbola (Indonesia) ini butuh VAR," lanjut Bernardo.
Kehadiran VAR dinilai Bernardo sebagai sesuatu yang mendesak. Hal ini agar seluruh pertandingan sepakbola di Indonesia dapat berjalan dengan adil.
"Dengan begitu wasit bisa melihat kembali sebelum mengambil keputusan final untuk sebuah insiden," pungkasnya.
(ata/sar)