Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Nasuhang mengungkapkan oknum ASN berinisial A yang mengubah data jaminan kesehatan gegara pilkada kerap mengancam memberhentikan korban yang juga honorer di Dinsos Jeneponto. Nasuhang memastikan honorer bernama M Sofyan (21) tersebut tidak akan dipecat.
"Selalu juga diancam-ancam itu mau dikasih keluar (oleh oknum ASN A)," ujar Nasuhang kepada detikSulsel, Senin (16/12/2024).
Nasuhang mengatakan hingga kini honorer tersebut diminta untuk tetap bekerja seperti biasa. Dia menegaskan pemecatan hanya bisa dilakukan oleh kepala daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih kerja sebagai biasa. Saya bilang tenang saja, tetap bekerja seperti biasa, tidak usah khawatir karena saya bilang tidak ada yang bisa kasih keluar kecuali bupati," kata Nasuhang.
Dia mengaku tindakan oknum tersebut sudah berlebihan. Dia menilai oknum tersebut tak berhak mengubah KIS warga hanya karena alasan beda pilihan di pilkada.
"Karena memang sudah berlebihan itu walaupun keluarganya sendiri, karena alasannya dia yang kasih masuk di Dinsos sebagai honorer," jelasnya.
Pihaknya juga masih akan berkoordinasi dengan Kemensos agar data 2 warga yang telah diubah menjadi meninggal tersebut dikembalikan seperti semula. Dia sendiri belum sempat meminta keterangan langsung dari oknum ASN tersebut karena sedang tugas luar kota.
"Kebetulan saya ada di Makassar ini, ada rapat tadi pagi saya turun. Belum tahu perkembangan di atas (Jeneponto). Pak sekretaris (Dinsos) saya suruh tangani itu karena tiba-tiba saya ke Makassar ini, saya tadi telepon belum diangkat ini. Insyaallah saya lakukan terus bagaimana baiknya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial ASN di Jeneponto mengubah status jaminan kesehatan 2 orang warga karena beda pilihan di Pilkada 2024. Status Kartu Indonesia Sehat (KIS) 2 bersaudara bernama A Muhammad Zulkifli (24) dan M Sofyan (21) diubah menjadi meninggal dunia.
"Kemarin (13/12) baru saya tahu, diubah status meninggal. Kutahu karena adekku yang cek karena dia honor di Dinsos," ujar Zulkifli kepada detikSulsel, Sabtu (14/12).
Warga Jalan Lanto Dg Pasewang, Kelurahan Empoang, Binamu ini mengaku dikabari adiknya soal kejadian ini. Melalui informasi dari adiknya, status KIS itu diubah oleh pamannya sendiri yang menjabat sebagai kepala seksi di Dinsos Jeneponto berinisial A.
"(Yang ubah) Itu om yang kerja di Dinsos, kepala seksi. Beda pilihan, konsekuensi pilkada katanya. Iya adikku mi itu kaget, karena dia sebenarnya mungkin targetnya om ku untuk diubah status meninggal kebetulan saya saudaranya sekalian na ubah mi juga status KIS ku," ujarnya.
(asm/sar)