.webp)
Calon wakil gubernur Maluku Utara (Malut) nomor urut 4, Sarbin Sehe ingin Sofifi tidak sekadar menjadi pusat administrasi saja. Dia berencana menjadikan ibu kota baru Malut itu sebagai miniatur empat kesultanan.
"Sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999, Sofifi akan dikembangkan sebagai kota peradaban yang plural," kata Sarbin Sehe dalam keterangannya, Senin (18/11/2024).
Sofifi adalah sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan. Rencana itu mengadopsi konsep Moti Verbond, yang menggambarkan kesepakatan dan kerja sama antara empat kesultanan besar di Maluku Utara, yaitu Kesultanan Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mewujudkan visi Sofifi sebagai kota Kie Raha (empat kesultanan), sebuah kawasan yang merangkum nilai-nilai pluralisme dan keharmonisan antar kesultanan, akan dibangun simbol-simbol kesultanan yang dikenal dengan istilah kadatong di Sofifi," ujar Sarbin yang juga sebagai Ketua Pengurus Pusat Nahdlatul Ulama Malut ini.
Menurut Sarbin, Kadatong Ternate, Kadatong Tidore, Kadatong Jailolo, dan Kadatong Bacan akan menjadi bagian dari desain pembangunan kota. Sarbin berharap ini menjadi cerminan persatuan dan kebersamaan keempat kesultanan tersebut.
"Konsep ini tidak hanya mengedepankan kerjasama antar kerajaan, tetapi juga berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di Maluku Utara. Sofifi akan menjadi pusat kegiatan sosial ekonomi, yang menghubungkan berbagai pulau dan daerah di provinsi tersebut," jelasnya.
Lanjut Sarbin, melalui pengembangan kawasan ini, diharapkan dapat tercipta pusat pertumbuhan baru yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Maluku Utara secara keseluruhan. Dengan penekanan pada pluralisme dan kebersamaan, Sofifi direncanakan menjadi miniatur dari Moti Verbond.
Sarbin menjelaskan, miniatur dari Moti Verbond adalah sebuah forum yang merepresentasikan nilai-nilai kesepakatan dan kemakmuran yang dipegang teguh oleh keempat kesultanan. Pembangunan ini bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, tapi juga menjadi simbol persatuan dan kekuatan budaya Maluku Utara, yang kaya akan sejarah dan tradisi.
"Kehadiran Sofifi sebagai kota Kie Raha diharapkan dapat memperkuat posisi Maluku Utara sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan pluralisme, serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya," imbuh Sarbin.
(asm/sar)
