Pasangan calon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) menyoroti angka kemiskinan di Kota Makassar. Seto-Rezki akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan melatih pelaku UMKM hingga tingkat RW untuk mengatasi persoalan kemiskinan.
Moderator debat kedua Pilwalkot Makassar 2024, Mitha Aulia awalnya memaparkan bahwa data BPS Kota Makassar tahun 2023, persentase penduduk miskin adalah 5,07%. Seto-Rezki kemudian memberikan tanggapan terkait solusi untuk menghadapi kemiskinan dan menurunkan angka kemiskinan di Makassar.
"Berbicara tentang kemiskinan di Kota Makassar memang sangat menyedihkan, masih ada mereka yang hidupnya pas-pasan di Kota Makassar ini, tapi di sini kita tidak mau berdebat mana yang lebih baik, program apa yang lebih unggul, siapa lebih pantas dipilih dan siapa lebih pantas menjabat," kata Rezki dalam debat di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Rabu (13/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rezki mengatakan diperlukan terobosan untuk merangkul warga miskin di Makassar. Namun dia menyebut diperlukan data terbaru terkait kemiskinan di Makassar.
"Diperlukan terobosan dan cara untuk merangkul saudara-saudara kita yang masih hidup di bawa rata-rata yang terutama pengkinian data kemiskinan ekstrim, karena data dan kenyataan di lapangan sangat berbeda," katanya.
Sementara itu, Seto mengatakan ada tiga solusi ditawarkan untuk mengatasi kemiskinan di Makassar. Dia menyebut, kemiskinan dipicu kurangnya lapangan pekerjaan.
"Pertama kemiskinan ini disebabkan karena kurangnya lapangan kerja yang ada di Kota Makassar, yang menyebabkan banyaknya pengangguran sehingga banyak yang jatuh ke kemiskinan," katanya.
Seto pun berjanji akan membuka lapangan kerja yang banyak jika dipercaya memimpin Makassar lima tahun ke depan. Dia akan mengundang investor dan membuka pabrik yang dapat menyerap tenaga kerja.
"Insyaallah ketika kami terpilih, kami akan membuka sebanyak-banyak lapangan kerja baik itu mengundang investor, industri yang ada kita buka sebanyak-banyaknya, pabrik-pabrik kita buka sebanyak-banyaknya," bebernya.
"Insyaallah kami akan mencoba melakukan lompatan dengan membuka kawasan ekonomi khusus di Kota Makassar yang insyaallah mengundang banyak investor sehingga membuka banyak lapangan kerja secara lebih luas," lanjutnya.
Selain itu, Seto mengaku akan mengembangkan pelaku UMKM. Dia menyebut pelatihan UMKM di tingkat RW sehingga program tersebut betul-betul menyasar warga yang membutuhkan.
"Secara mikro kami akan memanfaatkan UMKM, usaha kecil dan menengah di Kota Makassar yang insyaallah pendekatan kami langsung ke tingkat RW dengan melakukan pelatihan-pelatihan di sana, sehingga pelatihan-pelatihan bisa langsung menyentuh ke orang-orang yang betul-betul membutuhkan," bebernya.
Lebih lanjut, Seto mengatakan penyebab kemiskinan karena mahalnya pelayanan publik di Makassar. Dia menyinggung soal pendidikan yang harus berbayar hingga persoalan kesehatan.
"Penyebab kemiskinan tentu ada masalah pelayanan publik yang masih mahal yang seharusnya bisa gratis tapi masih berbayar. Antara lain masalah kesehatan, masalah pendidikan yang saat ini masih banyak harus berbayar," sebutnya.
"Seharusnya kita punya warga miskin yang tidak perlu membayar harus membayar seperti seragam-seragam sekolah yang harus kita bayar dan kalau masuk rumah sakit harus bayar tunggakan-tunggakan BPJS," tambahnya.
(hsr/hsr)