Calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) menyebut Pemprov Sulsel di era kempimpinannya menjabat Gubernur banyak membantu daerah untuk mendukung sektor pariwisata. Namun Cagub nomor urut 1, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menimpali dengan mengkritik indeks pariwisata Sulsel yang sangat buruk.
"Saya sampaikan pariwisata kami tidak mau bercerita, karena Rammang-rammang itu kami bantu Rp 8 miliar dan kami bekerja sama dengan Pemkab untuk membangun menjadi UNISCO. Itu bersama Pemkab Maros," kata ASS dalam debat yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11/2024).
ASS juga menyampaikan, saat menjabat Gubernur Sulsel dirinya menggelontorkan Rp 255 miliar untuk menembus akses ke Seko. Meski begitu, dia menyebut jika masih tersisa 24 kilometer lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan bahwa apa yang kami bangun adalah bagaimana transportasi sistemnya. Kami membangun subsidi penerbangan ke Toraja, alhamdulillah sekarang sudah berjalan sendiri. Toraja ke Balikpapan sudah kami anggarkan 2 tahun tersubsidi, lalu sekarang sudah tidak perlu disubsidi," terangnya.
"Kami mensubsidi semua penerbangan untuk aksebilitas karena ada 3, aksesbilitas, amenitas, dan atraksi di dalam kepariwisataan. Ini harus ditahu dulu. Kalau tidak ada infrastruktur bagaimana menjangkau, orang pulang duluan kalau tidak bisa menjangkau kurang dari 3 jam. Makanya konektivitas Sulsel harus terkoneksi dulu. Kenapa kami fokus infrastruktur, karena itu," tambahnya.
Penjelasan ASS soal pariwisata Sulsel itu kemudian ditanggapi oleh Danny. Danny bahkan menyoroti indeks pembangunan Sulsel yang sangat buruk.
"Kalau begitu ceritanya, berarti indeksnya harus bagus. Kenapa indeksnya jelek betul. Dan saya yakin indeks itu disumbangkan olek F8 pariwisata Makassar. Pasti itu, coba dicek," ujar Danny.
Lebih lanjut, Danny menilai, potensi pariwisata di Sulsel tidak diberi ruang untuk berkembang. Menurutnya, banyak budaya yang tidak bisa bangkit karena tidak tertampung dengan baik.
"Bukan persoalan uang, ini persoalan kebijakan. Kami insyaallah karena budaya adalah bagian dari sejarah kita. Sejarah Bugis Makassar Mandar Toraja itu sejarah dunia. Tidak boleh kita hapus atau kita kerdilkan, karena dengan begitu, kita akan meraih kebesaran kita seperti pada masa yang lalu," tuturnya.
"Insyallah Danny-Azhar dengan slogan pariwisata hijau, insyallah kita akan majukan keunggulan budaya kita menjadi daya saing Sulsel," tutupnya.
(ata/asm)