Debat kedua Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024 masih berlangsung dengan membahas sub tema transformasi ekonomi. Calon Gubernur (Cagub) Sulsel nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman mengklaim telah meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta memberikan perlindungan terhadap produk ekonomi kreatifnya.
"Ekonomi kreatif termasuk UMKM adalah pondasi dan kemudian tulang punggung perekonomian di suatu wilayah khususnya di wilayah sektor yang menyangkut masyarakat banyak," kata Andi Sudirman dalam debat yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11/2024).
Sebelum menjabat menjadi gubernur Sulsel, kata Andi Sudirman, tercatat ada 900 UMKM yang terdaftar di Sulsel. Jumlah itu kemudian diklaim meningkat drastis di masa kepemimpinannya di Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kami di 2023 menjabat itu (sebagai gubernur Sulsel), 1,8 juta yang terdaftar dan kami telah membuatkan platform yang dikomandoi pemerintah di bidang dinasnya itu baju bodo sudah terdaftar di sana sekitar 28.000 ribu produk," tuturnya.
"Setiap tahunnya kami menganggarkan untuk sertifikasi dan standardisasi sehingga mereka terjaga terkait bagaimana hak-hak produk mereka dan hak kekayaan intelektualnya," sambung Andi Sudirman.
Andi Sudirman kemudian berbicara terkait sistem e-catalog yang diterapkan Pemprov Sulsel selama kepemimpinannya. Sistem ini diklaim pertama diterapkan oleh Pemprov Sulsel.
"Kami di Provinsi Sulsel adalah pertama di Indonesia yang melaksanakan sistem e-catalog untuk konstruksi, kalau preverasi jalan banyak. Tapi kalau untuk konstruksi adalah pertama kami," ucapnya.
Kebijakan itu membuat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menjadikan Pemprov Sulsel menjadi percontohan penerapan e-catalog. Sejumlah pemerintah daerah datang untuk melakukan studi banding.
"Dengan pendampingan LKPP secara kuat, kami melaksanakan itu dan cepat. Dalam waktu singkat satu sampai dua pekan, bisa sampai Rp 300 miliar yang bisa kami rilis untuk lelangnya di e-catalog," tuturnya.
Namun sistem e-catalog itu, kata Andi Sudirman, tidak hanya program konstruksi saja. Sistem itu juga mengakomodir program padat karya untuk pengembangan ekonomi kreatif.
"Artinya, kami juga melaksanakan intervensi untuk padat karya. Anggaran kami adalah mayoritasnya diintervensi untuk bagaimana melakukan intervensi pembangunan padat karya ekonomi kreatif di masyarakat kita," ujar Andi Sudirman.
Andi Sudirman mengklaim di masa kepemimpinannya telah membangun digital printing standing pouch three colours di Makassar. Pembangunan percetakan itu milik Pemprov Sulsel.
"Bisa dicek sekarang mesin printer 3 colours di luar dari Jawa cuma ada di Makassar dan itu milik Provinsi. Silakan dicek," tegas Andi Sudirman.
(sar/asm)