Calon Gubernur Sulsel Nomor Urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memberikan kritik soal Jalur Seko, Luwu Utara, masih berkubang lumpur. Dia menilai Jalur Seko yang tak kunjung tersentuh pembangunan merupakan simbol kesenjangan infrastruktur di Sulsel.
Danny awalnya menjelaskan pembangunan Jalur Seko tidak mesti menunggu anggaran yang besar. Dia menilai Pemprov Sulsel bisa memulainya dengan membeli alat-alat berat seperti ekskavator dan buldozer dan menyewa pekerja untuk membangun jalan tahap demi tahap.
"Ini luar biasa sekali pengalaman kami (menjajal Jalur Seko), paham betul dan saya melihat bahwa sebenarnya sisa niat baik saja karena sebenarnya dengan alat-alat standar kita bisa perbaiki jalan Seko ini," kata Danny saat menjajal Jalur Seko, Kamis (7/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang susah kalau kita mau," sambung Danny.
Danny kemudian berbicara soal potensi ekonomi dari hasil bumi masyarakat Seko. Masyarakat kesusahan menjual hasil bumi mereka lantaran jalan rusak parah.
"Bayangkan saja hasil bumi, cokelat, itu digotong lewat motor dengan 300 kilogram ya, 300 kilogram beratnya digotong sama motor, betapa mahalnya biaya transportasinya," kata Danny.
![]() |
Kesan Danny Usai Jajal Jalur Seko
Danny awalnya menempuh perjalanan dari Masamba menuju Desa Padang Balua, Kecamatan Seko dengan cara menumpangi pesawat kecil pada Kamis (7/11). Perjalanan tersebut memakan waktu hingga 20 menit lamanya.
Danny kemudian menyempatkan diri berdialog dengan warga setempat. Di sana, Danny menerima sejumlah keluhan, termasuk Jalur Seko yang tak kunjung diperbaiki.
Setelah itu, Danny pun memulai perjalanannya menjajal Jalur Seko, yakni dari Desa Padang Balua menuju Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara. Perjalanan tersebut memakan waktu hingga delapan jam lamanya.
Dalam momen itu, Danny berkali-kali turun berjalan kaki lantaran ban sepeda motor tenggelam ke dalam kubangan lumpur. Kendati demikian, Danny mengaku tak keberatan demi bisa merasakan secara langsung masalah kesenjangan infrastruktur.
"Inilah tour kampanye terlama. Dan lebih menawan lagi karena kami merasakan kemarin penderitaan masyarakat Seko, Rampi dan Rongkong," ujar Danny Pomanto kepada wartawan, Jumat (8/11/2024).
![]() |
Danny mengakui Jalur Seko memang tak dapat diabaikan meski jumlah warga di sana tidak sebanyak di permukiman perkotaan. Dia menekankan pentingnya keadilan dalam kebijakan pembangunan.
"Kami naik ojek pulang terkena hujan dan lihat tidak ada mobil yang lewat di situ kami berdua belas seperti di film-film persis di film-film," kata Danny.
"Waktu pulang pertama kami nyaris nginap di jalanan, karena ternyata sungai yang tadinya hanya sampai di mata kaki sudah sampai di dada," imbuhnya.
(hmw/asm)