Danny awalnya menempuh perjalanan dari Masamba menuju Desa Padang Balua, Kecamatan Seko dengan cara menumpangi pesawat kecil pada Kamis (7/11). Perjalanan tersebut memakan waktu hingga 20 menit lamanya.
Danny kemudian menyempatkan diri berdialog dengan warga setempat. Di sana, Danny menerima sejumlah keluhan, termasuk Jalur Seko yang tak kunjung diperbaiki.
Setelah itu, Danny pun memulai perjalanannya menjajal Jalur Seko, yakni dari Desa Padang Balua menuju Desa Tandung, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara. Perjalanan tersebut memakan waktu hingga delapan jam lamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam momen itu, Danny berkali-kali turun berjalan kaki lantaran ban sepeda motor tenggelam ke dalam kubangan lumpur. Kendati demikian, Danny mengaku tak keberatan demi bisa merasakan secara langsung masalah kesenjangan infrastruktur.
"Inilah tour kampanye terlama. Dan lebih menawan lagi karena kami merasakan kemarin penderitaan masyarakat Seko, Rampi dan Rongkong," ujar Danny Pomanto kepada wartawan, Jumat (8/11/2024).
Danny mengakui Jalur Seko memang tak dapat diabaikan meski jumlah warga di sana tidak sebanyak di permukiman perkotaan. Dia menekankan pentingnya keadilan dalam kebijakan pembangunan.
"Kami naik ojek pulang terkena hujan dan lihat tidak ada mobil yang lewat di situ kami berdua belas seperti di film-film persis di film-film," kata Danny.
"Waktu pulang pertama kami nyaris nginap di jalanan, karena ternyata sungai yang tadinya hanya sampai di mata kaki sudah sampai di dada," imbuhnya.
Curhat Warga Seko Diabaikan Pemprov Sejak Nurdin Abdullah Lengser
Seorang warga Seko, Abraham Ambar (57) mengaku dicueki Pemprov Sulsel sejak Nurdin Abdullah lengser dari jabatannya. Dia pun mengungkit kembali janji Nurdin Abdullah akan menuntaskan pembangunan Jalur Seko.
"Kan dia (Nurdin Abdullah) sampaikan bahwa foto memang meki Seko sekarang, kamu akan sandingkan di tahun 2023 karena saya atas nama gubernur berjanji tahun 2023 aspal sudah sampai di Seko," ujar Abraham Ambar.
Menurut Abraham, masyarakat Seko sempat berdialog dengan Nurdin Abdullah. NA disebut sempat berjanji meningkatkan kualitas SDM.
"Sehingga dia programkan 12 sekolah itu harus dibangun. Nah, yang jadi cuma kurang lebih 10% hanya termasuk ini sekolah SMK yah. Setelah lengsernya itu anggaran semua itu putus," kata Abraham.
Selain itu, Abraham juga menyinggung persoalan pembangunan akses jalan rintisan dari Seko ke Sulawesi Tengah. Namun dia menyayangkan rencana tersebut tidak terealisasi.
"Setelah lengsernya gubernur kita Nurdin Abdullah itu semua tertutup begitupun termasuk hubungan ke Seko barat semua tertutup," kata Abraham.
"Sementara kan kami pahami yang menggantikan dia adalah kosong duanya, yang ikut merestui, mungkin menandatangani pengalokasian anggaran itu sehingga kami betul-betul merasa kecewa. Jangankan mau diprogramkan anggaran-anggaran baru untuk masuk di Seko, anggaran yang sudah memang di persiapkan di Seko justru masih dialihkan," cetus Abraham.
(hmw/asm)