Pakar pertanian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Ambo Ala menilai program calon gubernur nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman di sektor pertanian selama jadi gubernur sudah cukup dirasakan manfaatnya. Dia menyebut produksi pertanian di Sulsel meningkat.
"Program yang telah dilakukan Pak Andi Sudirman di sektor pertanian betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Ambo Ala dalam rilis tim Andi Sudirman, dikutip Sabtu (2/11/2024).
Dalam rilis tersebut, dijabarkan berdasarkan data BPS, Sulawesi Selatan menjadi Provinsi tertinggi di Indonesia yang mengalami surplus beras pada tahun 2022 sebesar 2,08 juta ton. Jika melihat jumlah produksi, Sulsel berada di urutan keempat, namun melihat konsumsi masyarakat dan produksi yang meningkat, membuat Sulsel bisa surplus 2,08 juta ton. Sekaligus bisa mensuplai kebutuhan beras nasional sekitar 25 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan produksi beras juga meningkat. Tahun 2019 produksi sebesar 2,89 juta ton, kemudian di tahun 2020 menurun menjadi 2,7 juta ton, tahun 2021 meningkat dan berada pada angka 2,92 juta ton, tahun 2022 meningkat sebesar 3,07 juta ton beras.
Dalam 2 tahun terakhir jika dilihat data produksi mulai dari 2020 sampai dengan 2022 Sulawesi Selatan mampu meningkatkan produksi sampai dengan 651.704 ton. Jika dibandingkan dengan Jabar, Jateng, Jatim yang memiliki wilayah yang luas, hanya mampu meningkatkan produksi 133 ribu ton sampai dengan 416 ribu ton.
"Produksi beras kita bisa meningkat, bahkan tahun 2022 bisa surplus 2,08 juta ton. Artinya, produksi kita melebihi dari konsumsi masyarakat Sulsel," ujar Ambo Ala.
Geliat pertanian di Sulsel juga terlihat dari data Nilai Tukar Petani (NTP) yang naik signifikan. Adapun nilai NTP di Sulsel, yakni tahun 2019 sebesar 96,77 persen, tahun 2020 96,97 persen, tahun 2021 98,55 persen, tahun 2022 100,39 persen, dan tahun 2023 107,91 persen.
"NTP terbagi 3 sub sektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Dengan peningkatan NTP ini, menunjukkan kuatnya intervensi program di sektor pertanian," ujar Ambo Ala.
Capaian itu, kata dia, berkat inovasi yang diinisiasi Andi Sudirman melalui program mandiri benih. Program itu untuk memberikan bantuan benih gratis yang unggul.
Selain itu, benih yang dibagikan ke masyarakat minim penggunaan bahan kimia dan penangkaran dilakukan di Sulsel sendiri oleh Instalasi kebun benih milik Pemprov kerja sama dengan para petani penangkar. Bantuan benih padi ini menyasar untuk 200 ribu hektar lahan pertanian, yang tersebar di Kabupaten/Kota di Sulsel.
Tidak hanya itu, program ini didukung dengan bantuan sarana pertanian, bantuan bibit komoditi hortikultura dan perkebunan yang berdampak pada pengurangan biaya produksi petani.
Diketahui, atas inovasi pembangunan di sektor pertanian, Andi Sudirman berhasil menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang diberikan Wakil Presiden Republik Indonesia.
(asm/hsr)