Adu Data Danny-ASS soal Angka Kemiskinan-Pengangguran di Sulsel dan Makassar

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Debat Perdana Pilgub Sulsel 2024

Adu Data Danny-ASS soal Angka Kemiskinan-Pengangguran di Sulsel dan Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 29 Okt 2024 07:30 WIB
Debat perdana Pilgub Sulsel 2024.
Debat perdana Pilgub Sulsel 2024. Foto: (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Makassar -

Calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Danny Pomanto dan nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman saling beradu data soal kemiskinan dan pengangguran. Danny membongkar angka kemiskinan di Sulsel, sementara Sudirman membuka data di Makassar.

Adu data itu terjadi saat pasangan calon (paslon) nomor urut 2 diberi kesempatan memilih sub tema dalam debat perdana Pilgub Sulsel 2024, Senin (28/10/2024). Andi Sudirman yang mengambil kesempatan memilih undian sub tema mendapatkan huruf A yakni kemiskinan.

"Masalah kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Tetapi juga tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan. Masalahnya, selama ini koordinasi penanganan masalah kemiskinan dan kemiskinan ekstrem belum berjalan optimal antara pemerintah provinsi, dunia usaha, dunia kampus, dan kalangan civil society. Pertanyaannya, bagaimana kebijakan dan strategi pasangan calon membangun kelembagaan yang efektif untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi dalam menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem?" demikian pertanyaan yang dibacakan moderator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Sudirman kemudian diberi waktu 120 detik untuk menjawab. Dia awalnya menceritakan bagaimana dirinya mengatasi masalah tersebut saat memimpin Sulsel.

"Ini masalah kemiskinan, masalah terkait koordinasi provinsi dan kabupaten/kota. Memang leading di dalam penanganan kemiskinan dan ekstrem itu adalah di gubernur untuk wilayah provinsi. Kami waktu menjabat kami selalu melakukan rapat koordinasi," kata Sudirman.

ADVERTISEMENT

Dalam mengatasi masalah tersebut, Sudirman mengaku melakukan penetapan wilayah terlebih dahulu. Sudirman mencontohkan pada 2023 dirinya memberikan bantuan keuangan dan intervensi ke daerah yang dimaksud.

"Jadi pertama kita melakukan intervensi daerah yang termasuk wilayah miskin ekstrem. Dan ada delapan kategori yang dimasukkan dan dimasukkanlah bantuan keuangan menuju kabupaten/kota," ungkapnya.

"Setelahnya, kita berdiskusi dengan kabupaten/kota intervensi jenis apa yang harus kita lakukan. Pendekatannya seperti itu. Kemudian di pemerintahan, di budget kita di provinsi juga, kita melakukan bagaimana intervensi anggaran juga menyasar daerah-daerah termasuk kemiskinan untuk padat karya," terangnya.

Sudirman menjelaskan dengan adanya program padat karya maka bisa membuka lapangan pekerjaan. Dia lantas menyinggung data kemiskinan termasuk ketika menghadapi pandemi COVID-19.

"Di masa-masa COVID waktu itu akhirnya kita dapatkan kondisi dari waktu kami masuk sebagai penjabat, itu 9 menuju 8,70 dan terakhir 8,07. Ini artinya, tren perubahan kemiskinan di Sulawesi Selatan selama kami menjabat turun, dan ini termasuk ekstrem, kita termasuk diapresiasi oleh nasional bagaimana untuk menurunkan miskin ekstrem dengan pendekatan intervensi yang kami lakukan," paparnya.

"Dengan waktu singkat dan data yang akurat dan kerja sama seluruh forkopimda, tentu membuahkan hasil yang maksimal. Intinya adalah bagaimana kita berkoordinasi, bagaimana meletakkan data yang benar, dan bagaimana kemudian mengintervensi daerah yang tepat sasaran sehingga penurunan kemiskinan akan terjadi lebih baik dan lebih optimal," imbuh Sudirman.

Danny Heran Sudirman Sebut Kemiskinan Turun

Danny kemudian diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban Andi Sudirman dalam waktu 60 detik. Danny pun mengaku heran Andi Sudirman Sulaiman menyebut angka kemiskinan di Sulsel menurun.

"Saya agak heran tadi dibilang bahwa kemiskinan menurun. Di statistik, kita bisa lihat bahwa 2022 8,63, kemudian di 2023 8,70. Saya kira kalau statistik itu pasti naik. Jadi saya kira itu tidak tepat kalau dibilang turun," kata Danny.

Dia lantas menyinggung soal angka pengangguran di Sulsel yang juga meningkat. Kondisi itu disebut turut berdampak ke daerah. Namun demikian, Danny menyebut jika angka pengangguran di Kota Makassar yang dipimpinnya menurun.

"Yang kedua, yang parahnya adalah pengangguran juga naik. Akhirnya berdampak pada kota. Tapi syukurnya Kota Makassar pengangguran menurun," ucap Danny.

Danny menjelaskan, untuk mengatasi masalah tersebut, perlu untuk mendetailkan sistem kelembagaan mulai dari tingkat desa. Menurutnya, dengan menggerakkan seluruh perangkat tersebut maka bisa mengantisipasi peningkatan kemiskinan di Sulsel.

"Nah, saya kira yang dimaksud kelembagaan adalah kita harus detailkan yaitu ke desa. Gunakan semua kepala desa, lurah, untuk mengatasi kemiskinan, RT/RW. Kalau secara kelembagaan semua bekerja, semua memakai mata dan CCTV untuk melihat kemiskinan di pelosok kota dan desa, insyaallah kita akan mampu mengantisipasi kemiskinan itu," tegas Danny.

Andi Sudirman Bandingkan Kondisi Makassar

Andi Sudirman kemudian kembali diberi kesempatan untuk menanggapi. Dia menegaskan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jika angka kemiskinan di Sulsel menurun.

"Kalau kita lihat data kemiskinan, ini BPS, ya. 2021 waktu saya penjabat gubernur itu 8,78. Dan kemudian 2022 karena kita pandemi, ini 8,66. Dan kemudian 2023 8,70. Ini artinya ada tren penurunan," katanya menanggapi.

Dia juga membuka data pengangguran di Sulsel selama menjabat. Selanjutnya, Andi Sudirman membandingkan angka tersebut dengan kondisi yang terjadi di Kota Makassar.

"Kemudian kalau kita lihat pengangguran, pengangguran kita ini 5,4 di tahun 2023. Dan waktu 2021 pertama saya menjabat 5,7, dan kemudian 2022 4,5, dan terakhir 2023 4,33. Ini data BPS. Dan kita lihat dan saya mau sampaikan kalau untuk kota, di sini kami catat perbandingannya," ujarnya.

"Untuk kota adalah 13 persen adalah penganggurannya, kemudian berbanding kami 5,13. Dan terakhir dia meningkat terus dan kemudian 10,60 terakhir. Saya rasa ini menjadi gambaran untuk kita semua," pungkas Andi Sudirman.




(asm/ata)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads