Calon wali kota Makassar nomor urut 1 Munafri 'Appi' Arifuddin mengkritik format debat perdana Pilwalkot Makassar 2024, Sulawesi Selatan (Sulsel). Menurut Appi, meskipun debat berlangsung dengan baik, pembahasan yang disajikan masih kurang tajam dan mendalam karena tidak ada subtema yang dibahas bersama oleh masing-masing pasangan calon (paslon).
"Debat ini berjalan dengan baik. Tetapi, menurut saya, pembahasan itu harus lebih tajam," ujar Appi usai melakoni debat Pilwalkot Makassar di Hotel Dalton, Makassar, Sabtu (26/10/2024).
Duet Aliyah Mustika Ilham dengan tagline MULIA ini mengungkapkan seharusnya ada satu subtema yang dibahas secara menyeluruh dari sudut pandang masing-masing paslon. Diketahui, dalam jalannya debat, paslon mengulas subtema berdasarkan undian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya apa? Harusnya ada satu subtema yang dibahas secara bersama-sama dari sudut pandang masing-masing paslon," katanya.
"Ini kita tidak mampu mengeluarkan ide kita, misalnya, di bidang pendidikan kalau kita tidak dapat undian di bidang pendidikan. Kira-kira begitu," sambungnya.
Di sisi lain, Appi mengaku sudah mempersiapkan diri menghadapi debat kedua yang rencananya digelar pada 13 November nanti. Selain itu, dia menekankan juga akan fokus meningkatkan elektabilitas jelang pemungutan suara yang makin dekat.
"Yang paling pertama adalah mempersiapkan debat yang kedua. Tapi, sembari itu memaksimalkan elektoral menuju ke 30 hari sebelum pelaksanaan pemilihan," tuturnya.
Lebih lanjut, Appi membeberkan tim MULIA telah melakukan monitoring dan evaluasi. Hal itu untuk memastikan pendekatan yang lebih efektif kepada konstituen.
"Artinya, kerja tim ini sudah dalam tahapan monitoring dan evaluasi sehingga hal-hal yang sering kita lakukan. Bagaimana untuk menjaga konstituen itu sudah punya dasar untuk benar-benar memberikan pendekatan yang lebih fight lagi kepada tim kita," urainya.
Appi juga merespons mengenai posisi MULIA yang selalu diunggulkan dalam survei. Dia berpendapat bahwa survei harus memberikan gambaran yang akurat tentang keinginan dan kondisi di Makassar.
"Satu-satunya variabel, alat ukur, yang harus kita sepakati sebelum pencoblosan adalah survei yang dilakukan dengan metode ilmiah. Artinya, survei ini memberikan gambaran seperti apa keinginan, kondisi yang ada di Kota Makassar," terangnya.
Diketahui, debat perdana Pilwalkot Makassar yang berlangsung di Hotel Dalton, Makassar, Sabtu (26/10). Para paslon didalami visi misinya terkait tema debat yakni "Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI".
(asm/hsr)