"Kita belajar dari peristiwa kemarin bahwa pengamanannya kurang maksimal, terlalu bebas orang naik turun di speedboat yang bersangkutan. Nah, oleh karena itu, menjadi pelajaran," ujar Ketua Tim Pemenang Paslon Gubernur Malut nomor urut 4 Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, Rahmi Husen dalam konferensi pers di Bela Hotel Ternate, Kamis (24/10/2024).
Menurut Rahmi, hikmah dari peristiwa ledakan speedboat yang menewaskan Benny Laos dan 5 orang lainnya adalah apsek keamanan. Namun dia, mengatakan jika Sherly-Sarbin terpilih, maka tidak ada jarak antara keduanya dengan masyarakat.
"Hikmah di balik tragedi itu adalah keamanan menjadi prioritas dalam event-event yang akan dilakukan. Insyaallah kalau terpilih, saya kira Ibu Sherly dan Pak Sarbin akan tidak berjarak dengan rakyatnya. Tapi yang penting bahwa keamanan mesti dipastikan aman, terkendali, baru bisa bertemu dengan warga masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Sarbin Sehe menuturkan mekanisme kampanye secara khusus tidak diatur. Dia menegaskan bahwa masing-masing paslon diberikan kebebasan mengatur mekanisme saat kampanye.
"Soal mekanisme kampanye secara khusus kan tidak diatur, tapi diberikan kepada pasangan masing-masing. Oleh karena itu, kita akan menyesuaikan dengan mekanisme dan tata cara kampanye (yang berlaku pada paslon Sherly-Sarbin)," katanya.
Sarbin mengungkapkan agenda kampanye Sherly difokuskan di Bela Hotel yang dilakukan secara terbatas. Pihaknya juga telah mendata para tamu maupun pihak-pihak yang ingin bersilaturahmi dengan Sherly.
"Untuk sementara, (kampanye) ibu calon gubernur akan kita khususkan di Bela hotel dalam bentuk tatap muka terbatas. Kemarin sudah kita data semua mereka-mereka yang kita undang dan mereka-mereka yang mau bersilaturahmi dengan ibu Sherly," katanya.
Lebih lanjut Sarbin menuturkan, nantinya dalam kampanye terbatas itu akan dirangkaikan dengan penyampaian visi misi dan program yang telah disusun. Semua persiapan itu akan berlangsung selama tiga hari ke depan.
"(Kampanye terbatas) menjadi bagian dari penyampaian visi misi dan program, (semua) sudah kita skemakan beberapa hari ke depan, kurang lebih tiga hari ke depan, kita sudah ada jadwal (hingga Sherly balik ke Jakarta untuk melanjutkan pengobatan)," katanya.
Sarbin menambahkan, Sherly tidak bisa turun kampanye di lapangan, bahkan agendanya dibatasi. Hal ini karena kondisi Sherly belum sepenuhnya pulih sehingga butuh banyak waktu untuk beristirahat.
"Untuk di lapangan, sementara ibu belum bisa hadir secara maksimal, bahkan kita batasi. Karena kondisinya seperti yang bapak dan ibu lihat. Sehingga perlu penanganan yang lebih khusus, terutama pada aspek keamanan," katanya.
Menurut Sarbin, protokol keamanan tersebut bukan menghadirkan sistem birokrasi, yang terkesan memberi jarak antara Sherly dan masyarakat. Ia bahkan mengaku yakin semua akan berjalan normal jika dirinya bersama Sherly terpilih pada Pilgub Malut ini.
"Tapi pengamanan itu bukan berarti menghadirkan birokrasi yang berjarak antara masyarakat dengan Ibu Sherly, itu sama sekali tidak. Apalagi kalau Insya Allah terpilih, akan sesuai dengan regulasi yang berlakulah," imbuh Sarbin.
(hsr/hsr)