Ketua KPU Maros Jumaedi merespons somasi yang dilayangkan Aliansi Advokasi Demokrasi Indonesia (Aksi) Maros terkait tuduhan melarang PPK memilih kotak kosong di Pilkada Maros 2024. Dia membantah dan menyebut tuduhan itu sebagai fitnah.
"Saya klarifikasi, bahwa dugaan tersebut itu tidak benar, saya tidak pernah kumpulkan PPK untuk mengimbau untuk tidak memilih kotak kosong, itu tidak pernah terjadi, itu fitnah," ucap Jumaedi saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Selasa (22/10/2024).
Jumaedi menduga pengarahan yang dimaksud oleh Aksi Maros adalah kegiatan resmi KPU, yaitu Kopi Demokrasi. Menurutnya, dalam kegiatan tersebut dirinya memberikan pengarahan kepada PPK untuk menjaga integritasnya dan tidak terobsesi memperpanjang masa jabatan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalaupun yang dimaksud pada saat kegiatan, saya menyampaikan agar PPK menjaga integritasnya. Jangan sampai ada isu pilkada akan dilaksanakan 2025 ketika kotak kosong menang, para penyelenggara tidak lagi menjaga integritasnya hanya karena ingin memperpanjang masa jabatannya," kata Juamedi.
Jumaedi juga mengakui dirinya menyampaikan bahwa jika kotak kosong memenangkan Pilkada Maros 2024, maka belum tentu mereka kembali menjadi penyelenggara karena regulasi pilkada ulang 2025 belum ada. Namun dia menegaskan tidak melarang untuk memilih kotak kosong.
"Bahwa kalaupun nanti 2025 pilkada kembali, belum tentu kita semua yang jadi penyelenggara karena belum ada regulasinya. Itu yang saya sampaikan ke PPK, bukan jangan pilih kota kosong. Saya suruh mereka menjaga integritasnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Aksi Maros melayangkan somasi kepada Ketua KPU Maros Jumaedi atas dugaan tidak netral. Jumaedi diduga memberikan pengarahan kepada PPK untuk tidak memilih kotak kosong pada Pilkada Maros 2024.
"Kami sudah serahkan ke KPU Maros. Isi somasi kami yang pertama bahwa (Jumaedi) memberikan pengarahan kepada PPK untuk tidak memilih kotak kosong," kata Sekretaris Umum Aksi Maros, Nirwana kepada detikSulsel, Selasa (22/10).
Nirwana mengatakan, Jumaedi memberikan pengarahan tersebut di rumahnya dengan mengumpulkan ketua dan anggota PPK. Jumaedi juga disebut mengancam ketua dan anggota PPK tidak akan dipilih kembali sebagai penyelenggara jika pilkada diulang.
"Ketua KPU Maros mengundang anggota dan ketua PPK ke kediaman pribadinya. Bahwa di sana ketua KPU Maros memberikan pengarahan kepada ketua dan anggota PPK untuk tidak memilih kotak kosong," ucapnya.
(asm/hmw)