Pembelaan Suhartina soal Kampanye Kota Kosong
Suhartina membantah ikut kampanyekan kotak kosong usai dilaporkan ke Bawaslu Maros. Dia mengatakan informasi yang menjadi dasar tim Chaidir-Moetazim melapor ke Bawaslu tidak benar.
"Itu (laporan) sebenarnya berita tidak benar. Ada spanduk yang mengundang saya sebagai Plt Bupati," ujar Suhartina kepada detikSulsel, Jumat (18/10).
Suhartina mengungkapkan kegiatan tersebut berlangsung di rumah warga bernama H Johar dan dirinya mendapat undangan langsung dari penyelenggara. Kegiatan tersebut terkait pembubaran panitia 17 Agustus sekaligus arisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sama beliau (H Johar) sudah selayaknya seperti saudara. Pada saat 17-an saya membuka acaranya, makanya saya diundang (lagi) itu untuk pembubaran panitia. Hari itu juga ada arisan," terangnya.
Di sisi lain, Suhartina membenarkan jika pembawa acara sempat bersuara tentang kotak kosong. Dia pun langsung bertindak dan ajudannya menghentikan aksi pembawa acara tersebut.
"MC-nya memang sempat menyuarakan kotak kosong, tapi diredam sama asisten dan ajudan saya. Karena disana hanya kumpul-kumpul," ujarnya.
Suhartina Siap Hadiri Undangan Bawaslu
Suhartina menegaskan akan menghadiri undangan klarifikasi jika diminta oleh Bawaslu terkait laporan tim Chaidir-Moetazim. Dia mengklaim warga Maros akan bersamanya datang ke Bawaslu.
"Tentu saya akan datang, tapi saya tidak bakalan datang sendiri tapi dengan semua orang," katanya.
Menurut, Suhartina laporan tim Chaidir-Moetazim tidak tepat sehingga warga Maros akan bersamanya. Dia meminta Bawaslu bersiap jika dirinya dipanggil atas laporan tersebut.
"Karena sekarang saya betul-betul terproteksi oleh masyarakat Kabupaten Maros yang mungkin iba dan mungkin terlalu kasihan dengan kondisi saya. Kemungkinan kalau saya ke Bawaslu mungkin setengah dari (warga) Kabupaten Maros akan ikut. Jadi bawaslu harus siap-siap," katanya.
Simak Video "Video: Anggota DPRD Maros Diperiksa Bawaslu soal Dugaan Hina Pemilih Kotak Kosong"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)