Alasan Timses Usul Muetazim Mansyur Gantikan Suhartina Jadi Bacawabup Maros

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Alasan Timses Usul Muetazim Mansyur Gantikan Suhartina Jadi Bacawabup Maros

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 09 Sep 2024 07:00 WIB
Chaidir Syam-Suhartina Bohari.
Foto: Chaidir Syam-Suhartina Bohari. (dok. Instagram @chaidirsyam_)
Maros -

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan, dan Pertanahan (PUTRPP) Kabupaten Maros, Muetazim Mansyur diusulkan menggantikan Suhartina Bohari menjadi bakal calon wakil bupati (bacawabup) Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Muetazim dinilai memiliki pengalaman birokrasi yang mumpuni mendampingi Bupati Maros petahana, Chaidir Syam pada Pilkada 2024.

Usulan penggantian bacawabup Maros ini diproses setelah Suhartina dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) tes kesehatan berdasarkan pengumuman KPU Maros pada Sabtu (7/9). Nama Muetazim mencuat sebagai figur yang menggantikan Suhartina sesuai hasil rapat bersama partai pengusung.

"Kenapa birokrat? Lagi-lagi kita memikirkan ini lima tahun depan. Bahwa memang Pak Bupati (Chaidir) harus dibantu dengan orang yang kami anggap punya pengalaman di dunia birokrasi," ungkap Juru Bicara (Jubir) Chaidir-Suhartina, Chaerul Syahab kepada detikSulsel, Minggu (8/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chaerul mengaku proses penentuan pengganti Suhartina sempat berjalan alot karena partai politik (parpol) pengusung masing-masing menyodorkan kadernya. Selain dari figur birokrat, partai koalisi juga membuka opsi mengusulkan sosok dari kalangan pengusaha untuk bakal calon wakil Chaidir.

"Karena, kan, agak enak ini ketika pasangan politisi dan birokrat bersatu dalam satu koalisi. Itu harapannya kita lima tahun ke depan," bebernya.

ADVERTISEMENT

Namun partai pengusung akhirnya menetapkan pengganti Suhartina dari kalangan non-parpol. Kebijakan ini, lanjut Chaerul, merupakan jalan tengah terbaik dengan memprioritaskan rekam jejak figur yang menjadi bacawabup Maros.

"Ini untuk menetralisir supaya tidak ada partai politik yang merasa tidak dihargai keputusannya. Untuk saling menghargai satu sama lain, maka kita mengambil dari non-parpol," tambah Chaerul.

Chaerul menganggap Muetazim merupakan figur yang tepat mendampingi Chaidir sebagai petahana. Muetazim dinilai memiliki visi yang sama dengan Chaidir selama bekerja di Pemkab Maros.

"Kita kemarin itu ada dua profesi (yang diusul menjadi bacawabup Maros pengganti Suhartina), entah dia wiraswasta/pengusaha atau birokrat. Pilihannya kita jatuh kepada birokrat," ucapnya.

Keputusan Muetazim menjadi calon pendamping Chaidir yang baru kini menunggu ketetapan resmi DPP dari masing-masing partai pendukung. Berkas pendaftaran pasangan calon Chaidir-Muetazim akan disetor ke KPU Maros begitu administrasi sudah lengkap.

"Termasuk di dalamnya itu dukungan partai politik, B.1-KWK. Ini kita sementara menunggu dari DPP. Jadi, rencana besok (hari ini) kita akan bawa beberapa B.1-KWK dari Jakarta ke Maros," ucap Chaerul.

Berkas pengunduran diri Muetazim dari aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Maros juga akan diproses sebagai salah satu syarat administrasi untuk daftar Pilkada Maros. Persoalan ini akan diurus ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Maros.

"Ini sementara kita koordinasikan dengan BKD. Potensinya bukan pensiun ini, tapi pengunduran diri. Yang jelasnya beliau (Muetazim) harus memasukkan surat pengunduran diri terlebih dahulu," bebernya.

Chaerul berharap dokumen administrasi yang dibutuhkan bisa segera dirampungkan. Apalagi KPU Maros hanya memberikan tenggat selama tiga hari sejak nama Suhartina diumumkan TMS tes kesehatan oleh KPU.

"Batasnya hari Senin (9/9) pukul 23.59 Wita. Itu batas masuknya di Silon (KPU). (Tiga hari seperti penyampaian KPU) terhitung dari kemarin, hari ini, dan besok," sambung Chaerul.

Chaerul turut menyinggung, situasi politik masih dinamis saat partai koalisi masih memproses perubahan surat rekomendasi model B-1.KWK di DPP masing-masing. Namun dia menegaskan, sejauh ini nama Muetazim yang sudah diusul mendampingi Chaidir.

"Nama (Muetazim) sudah keluar memang, tapi lagi-lagi yang namanya politik itu selalu cair dan dinamis. Kita tidak tahu jangan sampai siapa tahu beberapa menit atau beberapa jam kemudian tiba-tiba berubah lagi," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Diketahui, Chaidir-Suhartina sebelumnya diusung 16 partai politik, yakni Golkar, PAN, PDIP, NasDem, Gelora, Hanura, PPP, PKS, Perindo, Gerindra, PBB, PKB, Demokrat, PSI, Partai Buruh, dan PKN. Dukungan ini memperkuat posisi Chaidir-Suhartina sebagai bapaslon tunggal yang akan melawan kotak kosong di Pilkada Maros.

Golkar sendiri juga telah menegaskan bahwa Muetazim yang akan menggantikan Suhartina yang berstatus TMS tes kesehatan. Penunjukan Muetazim berdasarkan ketetapan parpol pengusung dalam rapat yang berlangsung pada Sabtu (7/9).

"Itu kesepakatan partai pengusung dengan calon. Sejak kemarin (7/9) prosesnya. Itu (Muetazim) yang jadi," kata Ketua Bappilu DPD Golkar Sulsel La Kama Wiyaka kepada detikSulsel, Minggu (8/9).

La Kama menyebut, figur Muetazim tidak diragukan karena jabatannya sebagai Kadis PUTRPP Maros kerap bersentuhan dengan publik. Apalagi Muetazim memang bekerja di bawah pemerintahan bupati dan wakil bupati Maros Chaidir-Suhartina.

"(Sementara rekam jejak Muetazim di organisasi) Dia Bendahara AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) Maros, ormas Golkar yang ada di birokrat," jelasnya.

Pihaknya pun tidak mempermasalahkan status ASN Muetazim. Menurut La Kama, pengunduran diri Muetazim sebagai ASN sisa diproses agar bisa memenuhi syarat maju Pilkada Maros mendampingi Chaidir.

"Tidak ada masalah soal jabatan itu. Apabila dia memilih partai politik, tinggal mengajukan pengunduran diri, kan, selesai," imbuh La Kama.

Penyebab Suhartina Gagal Tes Kesehatan

Penyebab Suhartina dinyatakan TMS pada tes kesehatan di Pilkada Maros 2024 masih tanda tanya, hingga mencuat isu dugaan terkait penyalahgunaan narkoba. Namun isu tersebut dibantah Golkar.

"Kalau narkoba deteksinya minimal 6 bulan masih ada reaksinya di dalam kalau dia pakai itu. Jadi tidaklah, saya tidak pastikan tidak yah, tapi secara logika tidaklah soal itu," kata La Kama saat dikonfirmasi, Sabtu (7/9).

La Kama justru menduga ada faktor penilaian lain dari tim medis sehingga Suhartina dinyatakan tidak memenuhi syarat. Dia mengaku sudah meminta pengurus Golkar Maros untuk melakukan penelusuran sebab khawatir ada kesalahan teknis.

"Mungkin ada hal lain, bisa saja salah ceklis dokternya, siapa tahu, kita belum tahu kepastiannya ini. Iya, saya sudah WA tadi itu pengurus di Maros segera diantisipasi, ditelusuri apa penyebabnya," katanya.

Tim Pemenangan Chaidir-Suhartina turut dibuat terkejut setelah Suhartina dinyatakan gagal lolos tes kesehatan. Pihak Suhartina kebingungan dengan hasil TMS diumumkan KPU Maros.

"Dari Suhartina Bohari juga bingung apa yang menjadi TMS," ujar kuasa hukum pribadi Suhartina Bohari, Andi Azis Maskur kepada wartawan.

Azis menyebut KPU Maros juga enggan merinci hasil pemeriksaan Suhartina dengan dalih merupakan kewenangan tim medis. Menurut dia, sebaiknya hasil pemeriksaan dibuka agar tidak simpang siur.

"Kesehatan itu bisa jantung, bisa apalah," pungkasnya.


Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads