Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto memamerkan keberhasilannya di Makassar usai daftar sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) berpasangan Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad. Dia mengaku telah berhasil menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) Makassar dari Rp 500 miliar menjadi 1,5 triliun.
"Makassar membangun dirinya dari Rp 500 miliar PAD kemudian di periode pertama menjadi Rp 1,3 triliun. Saya masuk kembali (setelah jeda pendaftaran Pilwalkot) turun waktu itu, setelah dua tahun Rp 850 miliar. Kemudian sekarang sudah Rp 1,5 triliun, tahun depan sudah Rp 2 triliun sesuai janji saya dengan masyarakat," ujar Danny dalam konferensi pers di KPU Sulsel, Kamis (29/8/2024).
Dia mengaku capaian itu juga bisa dilakukannya untuk PAD Sulsel. Menurutnya, fiskal APBD Sulsel harus kuat atau surplus bukan justru minus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah progres itu pun, semangat itu pun akan kami buat di Sulawesi Selatan. Fiskalnya harus lebih kuat, bukan minus, tapi plus. PAD itu mesti maju, bukan mundur. Karena PAD itu ada minus juga, banyak minus juga, periksa maki," jelas Danny.
Menurutnya, Sulsel punya sumber PAD melimpah. Dia menyiapkan program untuk membangun Sulsel dari 9 wilayah. Meski demikian rencana itu belum dibeberkannya secara rinci.
"Sulsel ini negeri sangat kaya. Mestinya Sulsel itu surplus. Kalau kita membangun dari sembilan kawasan insyaallah Sulsel akan berjaya di kemudian hari. Kalau petani itu harga jualnya, harga petaninya layak, insyaallah petani akan sejahtera karena inti kita adalah pertanian di Sulawesi Selatan," ungkapnya.
"Dan saya kira kalau Sulawesi Selatan dibangun dengan bersama-sama dengan egalitarisme yang kuat, insyaallah Sulawesi Selatan menjadi (bersaing secara) global," tambahnya.
Sementara itu, Azhar Arsyad mengaku paket ini akan bekerja bersama dengan prinsip baik untuk semua. Dia berjanji pasangan ini akan melakukan pemerataan di Sulsel.
"Kami memang prinsip kerja adalah untuk semua. Itu intinya sebenarnya. Jadi egalitarian, pemerataan, baik selatan maupun utara itu prinsip bekerja kami," jelasnya.
Menurutnya, pemerataan pembangunan itu dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika tidak, maka Sulsel terus akan ketinggalan dari provinsi lainnya.
"Karena Sulawesi Selatan kalau tidak salah PDRD-nya 60% di pertanian. Jadi mungkin itu yang saya dan Pak Danny akan berusaha meng-handle. Karena kalau tidak kita akan ketinggalan terus," katanya.
Dia menilai pembangunan selama ini kadang hanya fokus pada daerah tertentu saja. Sementara daerah lainnya tak diperhatikan.
"Kalau kita hanya fokus satu daerah, kemudian satu program, pasti kita tidak bisa melampaui daerah lain. Sementara Sulawesi Selatan ini kalau bicara Indonesia timur diasporanya ke mana-mana, tapi tidak bisa menjadi semacam pengganjal," katanya.
(asm/ata)