Ketua DPC Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali (ARA) kini legawa menerima keputusan DPP yang mengusung Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) pada Pilwalkot Makassar 2024. Sebelumnya, ARA blak-blakan menyebut ada bandit rekomendasi yang berupaya menjegal dirinya di Pilwalkot Makassar.
ARA sempat menyinggung Aliyah yang juga Anggota DPR RI Fraksi Demokrat. Dia menegaskan Aliyah yang mengincar dukungan Demokrat untuk maju menjadi pendamping Appi tidak mengikuti mekanisme partai melalui penjaringan calon kepala daerah.
"Posisi Bu Aliyah ini tidak melewati mekanisme. Pendaftaran tidak, disuruh mendaftar tidak mau. Katanya Anggota DPR RI untuk apa mendaftar? Loh, harusnya mendaftar, dong. Terus rekomendasi yang mau dikasih Munafri. Yang dapat surat tugas dari Demokrat saya. Kok, rekomendasinya dikasih Munafri?" ucap ARA kepada detikSulsel, Jumat (10/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ARA mengaku curiga setelah dirinya mencoba meyakinkan Demokrat untuk maju di Pilwalkot Makassar. Saat itu, ARA dan calon pasangannya, Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid berangkat ke Jakarta namun seolah dihalangi.
"Saya, kan, bawa pasangan. Ada pasangan wakil wali kota saya dibawa ke Jakarta. Tapi, tidak ada, maksudnya agak tertutup. Saya hubungi Satgas Pilkada itu teleponnya tidak diangkat," ucapnya.
"Saya hanya, ya, ini harus ada keterbukaan, diberi ruang. Kita ini Ketua Demokrat, ketua partai. Jangan sampai ada oknum-oknum di bawah terkait Satgas Pilkada yang main. Tidak memberi ruang. Kita ini kader, loh. Bandit itu oknum. Di DPD juga ada, DPC ada. Bandit itu kadang-kadang kerja sama," bebernya.
Menurut ARA, kejanggalan ini mesti dibuka demi nama baik partai. Khususnya menjaga muruah Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya minta ini harus diatensi, dirapikan, diterbitkan orang-orang begini. Ya, (elite di atas) tidak mungkin tahu sampai ke bawah, kan, ini barang. Kadang-kadang Pak SBY sudah bagus memberi arahan, Pak Ketum sudah bagus memberi arahan, tapi kadang-kadang di bawah bisa lain begitu," tuturnya.
"Saya harus ngomong begini di saat orang banyak yang tidak berani ngomong. Tugas saya memang menyampaikan, mengingatkan. Saya hanya ini menjaga nama baik Ketua Majelis Tinggi Demokrat SBY, Ketua Umum AHY. Jaga nama baik Demokrat," lanjutnya.
ARA Legawa Dukung Appi-Aliyah
Belakangan, DPP Demokrat pada akhirnya mengeluarkan rekomendasi kepada Appi-Aliyah untuk bertarung di Pilwalkot Makassar. ARA lantas mengaku legawa dengan keputusan partai yang tidak memilih dirinya.
"Ya, suka atau tidak, harus baik. Kita ini politisi sudah biasalah jatuh-bangun. Sudah biasa kecewa. Kadang senang, kadang kecewa. Itu sudah biasa," ujar ARA kepada detikSulsel, Jumat (16/8).
ARA menegaskan DPP Demokrat sudah membuat keputusan sehingga seluruh kader mesti taat dan patuh. Dia meyakini ada hikmah di balik keputusan DPP Demokrat menjatuhkan pilihannya ke Appi-Aliyah.
"Saya anggap ini sebuah keputusan ada yang lebih besar. Saya ikhlaskan saja, serahkan kepada Allah SWT. Mungkin ada yang besar saya dapatkan nanti," katanya.
ARA mengaku sudah bekerja semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan rekomendasi partai. Namun, kata dia, Demokrat pada akhirnya memberikan dukungan kepada figur lain, sehingga langkah itu mesti dihormati.
"Ya, saya sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Kemarin memang saya bertarung sampai tetes darah penghabisan, tapi apa mau dikata memang keputusan DPP, dalam hal ini Ketua Umum, ya, saya hormati. Yang penting saya memperlihatkan sebagai kader saya bertarung," ucap ARA.
"Tapi, sekarang sudah diputuskan. Kita rapatkan barisan untuk memenangkan pasangan dari Partai Demokrat ini," lanjutnya.
Dia juga mengatakan jika hubungannya dengan Appi selama ini baik. ARA mengaku sudah saling paham luar dan dalam pada tiap dinamika yang terjadi sebagai sesama politisi.
"Kalau Appi, kan, sahabat saya dari dulu. Saya pernah bersama dia, pernah menjadi lawan, jadi saya sudah saling tahu kelemahan dan kekurangan. Jadi, Appi ini saya pernah menjadi lawan, saya ketua kolom kosong. Saya juga pernah bersama dia sebagai ketua tim pemenangan Appi-Abdul Rahman Bando," bebernya.
"Dengan (Bu Aliyah) saya, kan, akrab dengan suaminya, Pak IAS. Kita saling tahulah. Saya dan Pak IAS sudah lama berteman," imbuhnya.
Respons DPP Demokrat di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: KPU Ungkap Masih Ada 2 Kabupaten Kekurangan Dana PSU Pilkada 2024"
[Gambas:Video 20detik]