Buka-bukaan ARA soal Bandit Rekomendasi Pilwalkot Makassar di Demokrat

Buka-bukaan ARA soal Bandit Rekomendasi Pilwalkot Makassar di Demokrat

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Minggu, 11 Agu 2024 08:30 WIB
Ketua Banggar DPRD Makassar Ketua Banggar Adi Rasyid Ali
Ketua DPC Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali (ARA). Foto: dok. Istimewa
Makassar -

Ketua DPC Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali (ARA) buka-bukaan menyebut ada bandit dalam penerbitan rekomendasi di Pilwalkot Makassar 2024. ARA menegaskan ada kejanggalan dalam proses penerbitan rekomendasi.

Pernyataan ARA ini menyikapi rencana Demokrat memberikan rekomendasi kepada pasangan Munafri Arifuddin (Appi) dan Aliyah Mustika Ilham di Pilwalkot Makassar. Menurut ARA, ada oknum yang bermain atau bandit di tingkat DPC, DPD, maupun DPP Demokrat.

"Narasinya seperti itu. Begini, saya ini kader Demokrat yang berdarah dan bernanah sejak 2002. Saya hanya melihat ada mekanisme yang janggal. Saya sebagai kader yang maju sebagai bakal calon kepala daerah melewati semua mekanisme," ujar ARA kepada detikSulsel, Jumat (10/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ARA menegaskan hingga saat ini Aliyah tidak pernah mengikuti proses penjaringan calon wali kota. Bahkan, Aliyah disebut menolak ketika diminta untuk melakukan pendaftaran.

"Posisi Bu Aliyah ini tidak melewati mekanisme. Pendaftaran tidak, disuruh mendaftar tidak mau. Katanya Anggota DPR RI untuk apa mendaftar? Loh, harusnya mendaftar, dong. Terus rekomendasi yang mau dikasih Munafri. Yang dapat surat tugas dari Demokrat saya. Kok, rekomendasinya dikasih Munafri?" ketusnya.

ADVERTISEMENT

ARA mengaku curiga setelah dirinya mencoba meyakinkan Demokrat untuk maju di Pilwalkot Makassar. Saat itu, ARA dan calon pasangannya, Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid berangkat ke Jakarta namun seolah dihalangi.

"Saya, kan, bawa pasangan. Ada pasangan wakil wali kota saya dibawa ke Jakarta. Tapi, tidak ada, maksudnya agak tertutup. Saya hubungi Satgas Pilkada itu teleponnya tidak diangkat," ucapnya.

"Saya hanya, ya, ini harus ada keterbukaan, diberi ruang. Kita ini Ketua Demokrat, ketua partai. Jangan sampai ada oknum-oknum di bawah terkait Satgas Pilkada yang main. Tidak memberi ruang. Kita ini kader, loh. Bandit itu oknum. Di DPD juga ada, DPC ada. Bandit itu kadang-kadang kerja sama," bebernya.

Singgung Nama Baik SBY-AHY

ARA lantas mengaku buka-bukaan berbicara terkait kejanggalan ini demi nama baik partai. Khususnya menjaga muruah Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya minta ini harus diatensi, dirapikan, diterbitkan orang-orang begini. Ya, (elite di atas) tidak mungkin tahu sampai ke bawah, kan, ini barang. Kadang-kadang Pak SBY sudah bagus memberi arahan, Pak Ketum sudah bagus memberi arahan, tapi kadang-kadang di bawah bisa lain begitu," tuturnya.

"Saya harus ngomong begini di saat orang banyak yang tidak berani ngomong. Tugas saya memang menyampaikan, mengingatkan. Saya hanya ini menjaga nama baik Ketua Majelis Tinggi Demokrat SBY, Ketua Umum AHY. Jaga nama baik Demokrat," lanjutnya.

Dengan demikian, ARA menyampaikan bahwa dirinya akan terus berjuang walaupun pada akhirnya Demokrat tidak memberikan rekomendasi untuknya di Pilwalkot Makassar.

"Kalau Ketum sudah memerintahkan (memberikan rekomendasi kepada figur lain), tentu pasti ada alasan. Saya ini orang yang biasa dalam pertarungan. Saya akan berjuang terus sampai saya mendapat alasan yang jelas. Sampai sekarang ini alasannya enggak jelas. Saya akan maju terus, soal kalah atau menang itu soal lain," tegasnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

DPP Jadwalkan Ulan Penyerahan Rekomendasi Appi-Aliyah

Demokrat sebelumnya sempat menjadwalkan akan memberikan rekomendasi kepada Appi-Aliyah untuk Pilwalkot Makassar 2024. Namun belakangan pemberian rekomendasi ditunda dan akan dijadwalkan kembali.

Penyerahan rekomendasi mulanya dijadwalkan diserahkan langsung oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Kamis (8/8) malam. Namun AHY hanya menyerahkan rekomendasi bakal pasangan calon untuk Pilkada Barru, Luwu, Sidrap, Sinjai, Soppeng, dan Toraja Utara.

"Iya penyerahannya ditunda dan akan dijadwalkan kembali," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati dalam keterangan tertulisnya dikutip, Jumat (9/8).

Nurpati mengakui penyerahan rekomendasi kepada Appi-Aliyah harusnya dilakukan pada Kamis (8/8). Momennya diagendakan bersamaan dengan penyerahan rekomendasi kepada 6 calon kepala daerah (cakada) di Sulsel.

"Info yang saya tahu ditunda karena bu Aliyah sedang di luar negeri atau tidak bisa hadir. Saya belum tahu kalau ada hal-hal atau pertimbangan lainnya," ujarnya.

Nurpati menambahkan penyerahan rekomendasi kepada Appi-Aliyah akan diagendakan ulang. Namun dia menegaskan kecil kemungkinan terjadi perubahan rekomendasi mengenai usungan di Pilwalkot Makassar.

"Belum ada (jadwal ulang terkait penyerahan rekomendasinya)," tambah Mantan Ketua KPU RI ini.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video AHY Ingin BRAINS Hadirkan Gagasan Strategis untuk Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads