Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), buka suara terkait Puskesmas Cempae yang tidak meminjamkan mobil ambulans sehingga keluarga pasien mengantar jenazah anak memakai motor. Dinkes menegaskan ada perbedaan antara mobil jenazah dan mobil ambulans.
"Tidak ada yang menyalahi SOP karena dinyatakan meninggal dan ditelepon call center. Ini terjadi miss komunikasi karena ada mobil BPBD bunyikan sirine disangka mobil jenazah, padahal call center sudah sampai," kata Kadinkes Parepare Rahmawaty kepada detikSulsel, Kamis (26/9/2024).
Dia menjelaskan ada perbedaan antara mobil ambulans dan mobil jenazah. Makanya saat pasien dinyatakan meninggal maka ditelepon call center untuk mendatangkan mobil jenazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begini, beda mobil jenazah dan mobil ambulans. Yang mobil di Puskesmas itu ambulans," jelasnya.
Dia mengungkap perbedaan mobil jenazah dan mobil ambulans dari sisi fungsinya. Mobil ambulans untuk pelayanan orang sakit, sementara mobil jenazah khusus untuk mengangkut jenazah.
"Mobil ambulans itu pelayanan orang sakit. Kalau mobil jenazah untuk jenazah. Jadi kalau kita bicara fungsi berbeda ya," bebernya.
Rahmawaty menegaskan cara Puskesmas Cempae menangani jenazah pasien anak tersebut sudah sesuai dengan SOP. Namun yang terjadi kata dia, memang ada kendala sehingga menyebabkan mobil jenazah dari call center tidak digunakan padahal sudah ada di lokasi.
"Ini sebenarnya mobil jenazah dari call center sudah tiba di Puskesmas Cempae, namun keluarga itu ribut dan ditahan dan dibilang nanti takutnya malah dipukul nanti mobil. Begitu keterangan sopir. Jadi secara SOP sudah begitu mi," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Puskesmas Cempae di Kota Parepare mengakui tidak meminjamkan ambulans hingga membuat pihak keluarga membawa jenazah menggunakan sepeda motor pada Senin (23/9). Pihak Puskesmas Cempae mengklaim tidak memakai mobil Puskesmas untuk mengangkut jenazah sudah sesuai SOP.
"Iya, ada (mobil ambulans di Puskesmas Cempae yang standby) tetapi saya jelaskan bahwa kalau sesuai SOP, setiap pasien yang meninggal kita harus menghubungi call center," kata Kepala Puskesmas Cempae Muhammad Jufri kepada detikSulsel, Rabu (25/9).
(ata/hsr)