Penjabat Wali Kota (Pj Walkot) Parepare Akbar Ali buka suara usai disorot gegara inflasi pada Agustus 2024 secara year on year (yoy) tertinggi di Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni 2,22 persen. Dia berdalih inflasi Parepare masih berada pada batas aman.
Diketahui, inflasi Sulsel pada Agustus secara yoy tercatat di angka 1,77 persen. Dari 8 daerah yang didata, Parepare menjadi yang tertinggi untuk inflasi secara yoy, menyusul Kota Palopo dengan inflasi 2,13 persen dan Luwu Timur Lutim dengan 2,02 persen.
Akbar justru mengklaim inflasi Parepare sudah seimbang. Dia mengungkapkan bahwa inflasi aman berada di angka 1,5 persen hingga 3,5 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inflasi Parepare sudah seimbang. Masih berada dalam batas yang aman, yakni antara 1,5 persen hingga 3,5 persen," kata Akbar Ali kepada wartawan, Sabtu (7/9/2024).
Pemkot Parepare Gelar Pasar Murah
Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare, Husni Syam mengungkapkan pihaknya telah memantau harga di pasar dan menggelar pasar murah untuk menekan inflasi. Selain itu, pemkot juga bekerja sama dengan daerah penghasil komoditas.
"Kami telah melakukan beberapa inisiatif, termasuk menggelar pasar murah, memantau harga di pasar, dan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditas," jelas Husni.
Husni mengklaim langkah-langkah yang dilakukan tersebut sudah berdampak positif pada pengendalian inflasi. Terutama pada harga cabai yang mengalami penurunan.
"Kami melihat dampaknya cukup signifikan, terutama pada beberapa komoditas seperti cabai yang harganya sudah turun," ujarnya.
Dia mengaku tidak menemukan kendala selama pengendalian inflasi apalagi berbagai upaya pengendalian rutin dilakukan. Dia juga berjanji akan mengupayakan agar inflasi di bulan berikutnya bisa ditekan.
"Insyaallah, pasti akan berjalan terus (menekan inflasi). Memang ada masa masanya. Kita upayakanlah turun (angka inflasi) pada saat (periode) berikutnya," tuturnya.
DPRD Prihatin Inflasi Parepare Tertinggi di Sulsel
Ketua sementara DPRD Parepare Kaharuddin Kadir mempertanyakan kinerja Pemkot Parepare lantaran inflasi Agustus menjadi tertinggi di Sulsel. Kaharuddin mengaku prihatin dengan kondisi ini sebab inflasi Parepare selalu terjaga saat masih dipimpin Taufan Pawe (TP) sebagai wali kota.
"Saya selaku anggota DPRD sangat prihatin dengan inflasi yang tinggi ini. Tidak ada daerah yang berkeinginan inflasinya tinggi. Karena inflasi tinggi itu mempengaruhi harga barang dan dipastikan daya beli masyarakat pasti turun," kata Kaharuddin kepada wartawan, Jumat (6/9).
Pria yang akrab disapa Kahar ini menilai Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali tidak cakap dalam mengelola keuangan pemerintah daerah. Dia menyarankan Akbar belajar ke mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe yang mampu menjaga inflasi tetap stabil.
"Selama ini kan inflasi kita terjaga selama Pak Taufan wali kota selama 10 tahun, inflasi kita rendah. Oleh karena itu, mestinya Pak Pj ini harus mempelajari betul apa yang dilakukan Pak Taufan ketika masih jadi wali kota sehingga inflasi ini terjaga," terangnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Kalau saya mungkin ini salah satu pengaruh daripada tingginya inflasi itu karena jumlah uang yang beredar itu kurang termasuk di antaranya daya serap APBD kita rendah," terangnya.
"Oleh karena itu, kalau saya sarankan tidak ada yang bisa ditempuh pemerintah daerah kecuali bagaimana segera daya serap APBD kita harus lebih cepat daya serapnya," tegasnya.
Inflasi Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
Ketua Harian DPD II Golkar ini juga mengungkapkan sejumlah dampak yang terjadi saat inflasi di daerah menjadi tinggi. Di antaranya akan berpengaruh pada daya beli warga hingga masalah kesehatan dan minat sekolah anak.
"Kalau inflasi tinggi, wah dampaknya sangat luas itu. Kalau daya beli masyarakat menurun karena harga tinggi, itu bisa berdampak ke banyak hal. Bisa juga mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat, minat anak sekolah berkurang, dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, kata Kahar, dampak buruk dari inflasi tinggi juga akan menyebabkan investor berpikir untuk berinvestasi. Sebab mereka memikirkan daya beli dan perputaran uang yang terjadi.
"Kalau inflasi tinggi banyak sektor yang dipengaruhi, cuman kalau ada investor masuk ke daerah, pasti itu yang dilihat inflasi sebuah daerah. Tidak ada investor yang masuk kalau inflasi di daerah itu sangat tinggi," imbuhnya.
Dia pun meminta Akbar Ali banyak belajar untuk mengelola keuangan daerah. Hal ini agar Akbar dapat memberikan kenangan baik selama menjabat.
"Dia (Pj Wali Kota) harus banyak belajar di Parepare ini. Kalau inflasi tinggi baru dia tinggalkan, wah dia tinggalkan kenangan yang buruk itu di Parepare," tegasnya.
Simak Video "Video: Evakuasi 20 Mahasiswa Parepare Tersesat di Gunung Nepo, 1 Hipotermia"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)