Ketua sementara DPRD Parepare, Kaharuddin Kadir menyoroti inflasi Parepare di angka 2,22% atau tertinggi di Sulawesi Selatan (Sulsel). Kahar mengatakan salah satu pemicu tingginya inflasi karena Pemkot Parepare belum membayar utang Rp 16 miliar ke kontraktor sehingga serapan APBD 2024 masih rendah.
"Kalau saya mungkin ini salah satu pengaruh daripada tingginya inflasi itu karena jumlah uang yang beredar itu kurang, termasuk di antaranya daya serap APBD kita rendah," kata Ketua DPRD Parepare sementara Kaharuddin Kadir kepada media, Jumat (6/9/2024).
Kahar menjelaskan belanja APBD Parepare yang masih rendah berpengaruh pada perputaran uang yang beredar. Termasuk utang Pemkot Parepare ke pihak kontraktor atau pihak ketiga senilai Rp 16 miliar yang belum terbayarkan hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontraktor atau pihak ketiga yang sudah mengengerjakan pekerjaan masih ada Rp 16 miliar yang belum terbayar. Ini semua mempengaruhi," terangnya.
Dia pun mendesak agar Pemkot Parepare di bawah kepemimpinan Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali agar segera membayarkan insentif dan membayar utang ke kontraktor senilai Rp 16 miliar tersebut.
"Oleh karena itu, kalau saya sarankan tidak ada yang bisa ditempuh pemerintah daerah kecuali bagaimana segera daya serap APBD kita harus lebih cepat daya serapnya. Yang harus dibayar, dibayarlah (utang Rp 16 miliar ke kontraktor)," tegasnya.
Kahar pun mendesak Akbar Ali untuk bisa sigap dan memberikan atensi untuk membayar utang Pemkot ke pihak kontraktor. Dia berharap Akbar Ali bisa berpikiran progresif agar tren inflasi bisa ditekan.
"Kita (DPRD Parepare) berharap Pak Pj ini yah berpikir sedikit progresif lah melihat persoalan ini," desaknya.
Dia pun mengungkap Akbar Ali tidak perlu gengsi untuk belajar pengendalian inflasi kepada mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe. Selama 10 tahun pemerintahan, Kahar menilai Taufan Pawe mampu mengendalikan inflasi.
"Selama ini kan inflasi kita terjaga selama Pak Taufan wali kota selama 10 tahun, inflasi kita rendah. Oleh karena itu, mestinya Pak Pj ini harus mempelajari betul apa yang dilakukan Pak Taufan ketika masih jadi wali kota, sehingga inflasi ini terjaga," imbuhnya.
Terkait sorotan itu, detikSulsel telah mengkonfirmasi Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali. Namun Akbar Ali belum memberikan tanggapan.
Diberitakan sebelumnya, Kaharuddin mempertanyakan kinerja Pemkot Parepare imbas inflasi Agustus di angka 2,22% atau tertinggi di Sulsel. Kaharuddin mengaku prihatin dengan kondisi ini sebab inflasi Parepare selalu terjaga saat masih dipimpin Taufan Pawe sebagai wali kota.
"Saya selaku anggota DPRD sangat prihatin dengan inflasi yang tinggi ini. Tidak ada daerah yang berkeinginan inflasinya tinggi. Karena inflasi tinggi itu mempengaruhi harga barang dan dipastikan daya beli masyarakat pasti turun," kata Kaharuddin kepada media, Jumat (6/9).
(asm/sar)