Inflasi Parepare 2,22% di Agustus-Tertinggi di Sulsel, Parkir Jadi Pemicu

Inflasi Parepare 2,22% di Agustus-Tertinggi di Sulsel, Parkir Jadi Pemicu

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 05 Sep 2024 18:00 WIB
Juru parkir di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjaga kendaraan warga di salah satu titik parkir di Parepare.
Foto: Salah satu juru parkir di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel). (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat inflasi di Parepare pada Agustus 2024 di angka 2,22 persen secara year on year (yoy) dan menjadi yang tertinggi di Sulsel. Tarif parkir menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi pada Agustus.

"Pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year Kota Parepare sebesar 2,22 persen," kata Kepala BPS Parepare Suparno Pani kepada detikSulsel, Kamis (5/9/2024).

Inflasi Sulsel pada bulan Agustus secara yoy tercatat di angka 1,77 persen. Dari 8 daerah yang didata, Parepare menjadi yang tertinggi untuk inflasi secara yoy, menyusul Kota Palopo dengan inflasi 2,13 persen dan Luwu Timur Lutim dengan 2,02 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inflasi Parepare tertinggi di Sulsel. Adanya kenaikan administered prices atau kenaikan harga yang diatur oleh pemerintah dalam hal ini adalah pemerintah daerah yaitu kenaikan tarif parkir dan tarif rumah sakit (penyebab inflasi)," bebernya.

Selain itu, kata Suparno, dari sisi komoditas yang menyumbang inflasi yakni beras dan cabai rawit. Hal ini terjadi karena Parepare mendapatkan suplai dari luar daerah.

ADVERTISEMENT

"Hasil produsen lainnya seperti beras, cabai rawit di mana Parepare bukan merupakan daerah produsen sebagian kebutuhan masyarakat didatangkan dari luar Parepare," imbuhnya.

Suparno menegaskan Pemkot Parepare pada dasarnya memang harus menaikkan tarif parkir dan rumah sakit. Ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah.

"Harus dinaikkan karena mungkin sudah lama tidak naik tarifnya jadi perlu penyesuaian dan menaikkan PAD (pendapatan asli daerah)," jelasnya.

Dia pun kembali mewanti-wanti Pemkot Parepare untuk bisa mengantisipasi gejolak harga. Dia berharap musim panen akan berjalan lancar sehingga inflasi dari beras tidak terjadi lagi.

"Kalau saya melihat trend yang ada sampai saat ini belum ada gejolak sampai kesana nanti kita lihat bulan-bulan berikutnya karena bulan ini masih ada panen sehingga beras masih bisa terjaga sebagai komoditas utama penyumbang inflasi," terangnya.




(hsr/asm)

Hide Ads