Wanita bernama Suginda (43) asal Jeneponto menipu warga di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan modus meminta sumbangan atas nama panti asuhan. Pihak kepolisian lalu melakukan mediasi hingga kasus ini berakhir damai.
Kapolsek Soreang Iptu Kisman mengatakan pihaknya telah memproses kasus Suginda yang melakukan penipuan dengan modus meminta sumbangan. Dia mengaku telah mempertemukan pelaku, korban, dan pihak panti..
"Kami sudah pertemukan semua di kantor (Polsek Soreang)," kata Iptu Kisman kepada detikSulsel, Sabtu (13/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pertemuan tersebut, baik korban maupun pihak panti tidak ingin memperpanjang masalah. Mereka memanfaatkan korban namun diberikan surat peringatan dan pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.
"Lalu pihak panti tidak permasalahkan lagi. Kita damaikan. Kita sudah buatkan pernyataan damai dan yang jelas tidak mengulangi perbuatannya," bebernya.
Kisman mengungkapkan dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku baru sekali menjalankan aksinya. Pelaku pun mengumpulkan uang hingga Rp 500 ribu.
"Pengakuannya baru sekali itu dia lakukan (penipuan). Ada kurang lebih Rp 500 ribu uangnya terkumpul (dari hasil penipuan yang ditunjukkan saat diperiksa)," katanya.
Pelaku melakukan penipuan berkedok sumbangan panti asuhan dengan memanfaatkan momentum Ramadan. Menurut pelaku, baru kali ini dirinya melakukan aksinya.
"Baru kali itu juga menurut dia yang mengatasnamakan panti itu dan memanfaatkan momen Ramadan ini," rincinya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Suginda Kepergok Warga
Aksi penipuan yang dilakukan Suginda terbongkar usai kepergok oleh warga bernama Fitri (33). Saat itu, Suginda datang meminta sumbangan atas nama Panti Asuhan Mutmainna di rumah Fitri di Jalan Kebun Sayur, Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Kota Parepare pada Jumat (5/4) lalu.
"Jadi ini pelaku memang sering datang minta sumbangan tiap Jumat ke rumah. Pas kejadian pelaku datang lagi di toko minta sumbangan terus saya tahan, terus saya telepon pengurus panti agar datang ke toko saya melihat ini pelaku," kata Fitri kepada detikSulsel, Sabtu (13/4).
Fitri mengaku sengaja mempertemukan pengurus panti dan pelaku karena sebelumnya telah mengetahui bahwa ternyata pelaku yang rutin datang ke rumahnya bukan pengurus panti.
"Jadi pernah ibu saya mau kasi masuk makanan di Panti Asuhan Mutmainna terus ibu saya sampaikan bahwa ada pengurus dia kasih sumbangan tiap Jumat, terus heran pengurus panti bilang tidak pernah ada sumbangan yang masuk," jelasnya.
Dia mengaku ibunya rutin memberikan sumbangan tiap Jumat karena mengetahui bahwa memang Panti Asuhan Mutmainna itu ada. Namun, dirinya tidak menyadari ada oknum yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
"Tiap Jumat dikasi itu pelaku kalau datang. Itu pi curiga saya dan ibu pas orang panti sampaikan tidak pernah ada masuk sumbangan (di amplop yang disumbangkan)," imbuhnya.
Saat pelaku kepergok oleh pengurus panti, pelaku mengaku bahwa dia bukan pengurus dan mengambil sendiri uang tersebut untuk kepentingan pribadi. Pengurus pantai kemudian membawa pelaku ke Polsek Soreang.
"Pengurus panti bawa ke Polsek Soreang terus dimediasi dibuatkan surat pernyataan tidak akan mengulang perbuatannya. Sebenarnya agak kecewa sebab kami harap ada efek jera langsung ke pelaku karena saya dan ibu jadi korban dari pelaku juga," kesalnya.
Simak Video "Video: Belum Sehari Dilantik, Bupati Jeneponto Paris Yasir Cekcok dengan Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)